Manusia hidup di masa kini tetapi tidak boleh melupakan masa lalunya. Pengenalan terhadap masa prasejarah dengan mengunjungi Museum Patiayam di Kudus, Jawa Tengah dapat membuka cakrawala bagaimana kehidupan masa lampau. Hari ini, Selasa 24 September 2019, rombongan dari sekolah SD Kutoharjo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah sejumlah 200 siswa dan guru sangat antusias menyaksikan koleksi yang ada di museum. Karena keterbatasan ruangan, untuk lebih nyaman dan mengena ilmu yang diperoleh, maka rombongan dibagi menjadi 2 kelompok untuk bergantian masuk museum. Penjelasan diberikan oleh pemandu yang merupakan pegawai sekaligus pelestari Situs Patiayam.
Koleksi yang dipajang diantaranya fosil binatang purba jenis gajah, badak, rusa, buaya, dan hewan laut. Koleksi lain berupa alat-alat batu hasil budaya manusia purba. Museum sebagai tempat menyimpan dan menyajikan tinggalan yang ditemukan di Situs Patiayam, baik oleh pelestari situs maupun masyarakat yang sudah meningkat kesadarannya untuk ikut mengamankan warisan budaya yang dengan sukarela menyerahkan temuannya kepada pemerintah. Seperti halnya Situs Sangiran, Situs Patiayam juga memiliki tinggalan arkeologis yang beragam.
Kunjungan lapangan semacam ini selain memberikan penyegaran terhadap siswa juga apa yang disampaikan lebih dapat ditangkap dan disimpan lebih lama di memori karena mendapat pengalaman langsung. Dunia pendidikan sebagai pelopor tunas bangsa yang diharapkan kepeduliannya terhadap tinggalan budaya bangsa, sedini mungkin mengenalkan potensi luar biasa warisan budaya dimulai dari lingkungan terdekatnya. Siapa lagi yang akan ikut berperan dalam pelestarian budaya bangsa, kalau bukan kita sendiri. Program kunjungan lapangan bagi dunia pendidikan sebagai bentuk interaksi langsung untuk mensinergikan antara ilmu yang diperoleh di bangku sekolah dengan dunia nyata. (Duwiningsih)