Seorang mahasiswa Raymond A. Dart, Profesor anatomi di Universitas Witwatersrand, Johannesburg, Afrika Selatan, datang padanya sekitar tahun 1924 mengantarkan temuan fosil tengkorak yang berasal dari endapan breksi sebuah gua karst di Taung, Afrika Selatan. Bagi Dart yang sudah terbiasa dengan fosil-fosil kera Afrika, temuan tersebut menunjukkan susunan gigi yang mengarah ke manusia, dimana gigi taring sudah mereduksi dan sejajar dengan gigi geligi lainnya. Lubang letak leher di dasar tengkorak, foramen magnum, terletak relatif di tengah sehingga tengkorak ini menunjukkan posisi kepala yang tegak di badan dan telah berjalan tegak.
Selengkapnya silahkan klik disini
