Tujuan pameran untuk mendekatkan obyek warisan dunia ke masyarakat mendapat respon positif dari masyarakat. Untuk dapat menikmati warisan dunia, mereka tidak harus jauh-jauh mendatangi lokasi obyek berada, tetapi pengelola warisan dunialah yang berinisiatif untuk membawa representasi koleksinya ke tengah masyarakat. Pameran bersama yang diikuti oleh 6 instansi yaitu Balai Konservasi Borobudur, BPCB Jawa Tengah, BPCB Yogya, BPSMP Sangiran, Balai Arkeologi Yogya dan PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, menjadikan lebih banyak pilihan destinasi yang bisa dikunjungi.
BPSMP Sangiran menampilkan koleksi tengkorak dan tulang paha Trinil (Pithecantropus Erectus), Tengkorak Perning (Homo Modjokertensis), Tengkorak Semedo 1 (Homo Erectus), replika Sangiran S4 yang merupakan Homo erectus arkaik, Sangiran S17 (Homo erectus tipik), tengkorak Sambungmacan yang merupakan Homoerectus Progresif, selain itu juga ditampilkan alat batu serpih, bola batu, alat batu, fosil fauna air (buaya jenis crocodilus, gavialis), fosil kerang (bivalvia, gastropoda, tridacna gigas), serta gading gajah purba jenis Stegodon, geraham gajah purba jenis elephas dan stegodon. Beragamnya koleksi yang ditampilkan agar informasi pengetahuan lengkap mengenai situs manusia purba dan budayanya dapat diterima dengan baik oleh pengunjung. Pengunjung dari kalangan pelajar maupun masyarakat umum memperoleh banyak informasi dan jika beruntung mendapatkan pula cindera mata dari tiap stand. Dari observasi pengunjung, kebanyakan didominasi oleh kalangan pelajar yang mendatangi lokasi pameran dari pagi hingga petang. (Duwiningsih)