Andoyo, mantri kelahiran Jawa yang memiliki pengetahuan paleontologi dan stratigrafi, membantu pejabat Hindia Belanda untuk urusan survey wilayah. Namanya tercantum dalam laporan survey tahun 1931 hingga 1936 sebagai pencatat atau petugas observasi (leerling opnemer). Di lapangan, ia berhasil mengirim 250 fosil dari 180 lubang penggalian ke pusat survey, sekaligus mencatat nomor dan menandai posisi temuan di peta topografi. Selama pemetaan di Mojokerto oleh von Koenigswald, dari Jawatan Geologi Hindia Belanda, tanggal 13 Februari 1936 Andoyo menemukan tengkorak anak hominid. Dalam catatan aktivitas dan temuan yang dibuatnya, ia memberi nomor 173A untuk temuan tersebut, yang kemudian populer dengan nama Homo modjokertensis.
Sumber: Museum Manusia Purba Klaster Ngebung