Alat tulang merupakan jenis artefak yang masih jarang ditemukan pada situs plestosen di Indonesia, bahkan banyak ahli yang meragukan keberadaannya. Namun beberapa specimen fosil tulang, tanduk, dan gading diduga kuat sebagai alat tulang telah ditemukan pada situs plestosen di Jawa, seperti di Situs Ngandong (Blora), Situs Sangiran dan Situs Sambungmacan (Sragen), Situs Bringin (Ngawi), serta di Situs Patiayam.
Situs Patiayam terletak disebelah selatan Gunung Muria, dan berada di dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Kudus dan Pati, Jawa Tengah. Situs ini mulai diteliti sejak tahun 1931 oleh Van Es yang melaporkan temuan berupa 9 jenis fosil binatang vertebrata. Setelah itu berdatanganlah para peneliti, berbagai jenis fosil fauna telah didapatkan dari Situs Patiayam, seperti fosil gajah, badak, kuda air, rusa, banteng, babi, kucing (felis), anjing (canis), buaya, ikan hiu, kepiting, penyu, kura-kura dan berbagai jenis kerang. Selain binatang, di Situs Patiayam juga ditemukan berbagai jenis fosil kayu, dan juga fosil manusia purba (Homo erectus) berupa 3 buah fragmen tengkorak dan sebuah gigi pre-geraham seperti dilaporkan oleh Sartono pada tahun 1978. Temuan artefak di Situs Patiayam yang telah dilaporkan oleh Siswanto antara tahun 2006 hingga 2010. Artefak tersebut berupa serut, kapak perimbas, kapak pembelah, batu inti berfaset, perkutor, serta bola batu.
Keberadaan alat tulang di Situs Patiayam pertama kali dipublikasikan oleh Siswanto pada tahun 2012. Alat tulang tersebut ditemukan di kotak ekskavasi bersama dengan beberapa alat batu. Kemudian pada tahun 2013 sebuah spatula yang terbuat dari tulang kaki bovid ditemukan oleh penduduk. Pada kegiatan Kajian Potensi Cagar Budaya Situs Patiayam yang dilaksanakan oleh BPSMP Sangiran pada Agustus 2015, telah diidentifikasi dua buah fosil tulang binatang yang diduga sebagai alat tulang. Fosil tersebut merupakan temuan penduduk di Sungai Gandu, Ngrangit Baru, Terban, Jekulo, Kudus.
Alat tulang pertama temuan tahun 2015 merupakan spatula yang terbuat dari tulang kaki bovid. Alat tulang kedua merupakan lancipan yang terbuat dari tulang telapak kaki belakang (metatarsal) bovid. Jejak teknologi yang terlihat pada permukaan kedua artefak ini berupa bekas pangkasan dan bagian tajaman.
Teknologi pembuatan alat tulang di Situs Patiayam memperlihatkan kesamaan dengan beberapa alat tulang dari Situs Sangiran yaitu pemangkasan dan pembelahan. Alat yang dihasilkan berupa lancipan dan spatula.
Dengan penemuan 4 buah specimen alat tulang dari Situs Patiayam ini, akan memperkuat atau menambah bukti keberadaan alat tulang sebagai salah satu budaya Homo erectus di pulau Jawa. Alat tulang dibeberapa Situs manusia purba di pulau Jawa hampir di pastikan keberadaannya dan kemungkinan besar jauh lebih tua dari pada yang telah ditemukan sebelumnya di Situs Ngandong. (Ilham Abdullah)