Cerita bangunan megalitik di Pagar Alam adalah cerita masa lalu. Batu-batu gunung maha besar dengan berat berton-ton, demikian kokoh berdiri menantang masa hingga kini. Bagaimanakah bangunan itu didirikan? Berapa orang diperlukan untuk mendirikan sebuah dolmen? Pertanyaan itu nyaris tak terjawab jika saja tradisi pemujaan arwah leluhur yang menjadi inti pendirian bangunan- bangunan megalitik tidak terlestarikan hingga saat ini. Misteri perilaku manusia masa lalu yang masih dapat dilihat pada masa kini. Itulah langkah akbar seorang Retno Handini, ketika dia harus menempuh perjalanan panjangdan berliku hingga pelosok-pelosok Sumba di Nusa Tenggara Timur, sekedar mencari benang merah antara masa lalu dan masa kini, dalam konteks pendirian bangunan megalitik. (Harry Widianto)
Selengkapnya silahkan klik disini