Mencermati Song Terus yang berukuran panjang sekitar 150 meter, lebar 10-20 meter, dan tinggi plafon 10 meter, bagaikan membaca sejarah hunian manusia yang sangat panjang. Penggalian yang dilakukan di gua ini telah memungkinkan untuk mengetahui kronologi aktivitas manusia selama lebih dari 150.000 tahun lamanya. Itulah salah satu jendela masa lalu di Gunung Sewu, yang diwakili oleh kotak-kotak penggalian seluas 45 meter persegi dengan dua buah lubang uji, yang digali secara cermat dan teliti. Perlapisan tanah itu telah bercerita banyak, sejak sungai mengalir di dasar gua secara intensif pada 230.000 tahun lalu, hingga puncak hunian gua antara 10.000 hingga 5.000 tahun lalu. Mereka mulai menapak kaki di sini dalam sebuah periode yang sangat lembab, pada batas Kala Plestosen-Holosen. Perburuan binatang dan meramu makanan tetap merupakan subsistensi utama mereka. Binatang besar mulai ditinggalkan di akhir Kala Plestosen, dan beralih ke binatang kecil dengan tetap mengumpulkan siput laut dan air tawar. Kemahiran membuat alat batu berupa serpih diimbangi dengan pembuatan alat tulang. Kini, jejak-jejak para penghuni gua tersebut telah ditampilkan kembali melalui tangan-tangan terampil para peneliti. (Harry Widianto)
Selengkapnya silahkan klik disini
