Hari libur panjang dalam rangka Natal dan tahun baru, Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan biasanya selalu di “serbu” pengunjung. Museum ini manfaatkan banyak orang untuk berwisata sekaligus edukasi menambah wawasan dalam hal sejarah dan purbakala. Di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan, pengunjung disuguhi berbagai bukti kekayaan Situs Sangiran yang direpresentasikan di museum.
Menurut data, pengunjung berasal dari Magelang, Yogyakarta, Kebumen, Purworejo, Surabaya, Magetan, Banten dan Jakarta. Ini merupakan bukti bahwa Sangiran makin dikenal luas oleh masyarakat di luar Solo. Momen liburan dimanfaatkan pengunjung untuk berwisata edukasi sekaligus bersua dengan keluarga dan sanak saudara dalam rangka liburan Natal dan tahun baru.
Bagi pengunjung sekitar kota Solo, Museum menjadi tujuan utama karena letak yang tidak begitu jauh sehingga dapat memangkas biaya perjalanan serta harga tiket yang terjangkau tetapi mampu memberikan wisata pendidikan serta budaya bagi pengunjung. Letak yang tidak begitu jauh dari Solo membuat Museum Sangiran menjadi mudah dikenal serta perjalanannya mudah dan cepat sehingga mampu menjadi pilihan pengunjung.
Dengan tiket masuk yang sangat murah, hanya Rp. 5.000,- bagi wisatawan domestik dan Rp. 10.000,- bagi wisatawan mancanegara membuat pengunjung tidak perlu merogoh saku dalam-dalam. Harga tiket yang sangat murah tersebut berbanding terbalik dengan apa yang didapat pengunjung. Pengunjung mendapat suguhan wisata menarik dengan penuh edukasi budaya yang mencengangkan dunia.
Kunjungan ke Museum Manusia Purba Klaster Krikilan, dimanfaatkan para pengunjung datang untuk mendokumentasikan apa yang mereka lihat di ruang pamer serta suasana di sekitar museum. Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan merupakan museum induk yang menjadi pusat informasi tentang manusia purba yang menjelaskan tentang evolusi manusia, fauna, budaya dan lingkungan yang ada di Situs Sangiran sejak 1,8 juta tahun yang lalu. Museum ini menyajikan tiga ruang pamer. Ruang pamer I menyuguhkan informasi tentang Kekayaan Sangiran. Ruang pamer II bertemakan Langkah Kehidupan yang menyuguhkan mulai terciptanya alam semesta hingga kehidupan manusia purba dan pilihan bagi kita sebagai manusia untuk melestarikan atau menghancurkan alam yang dititipkan pada kita oleh-Nya. Pada ruang pamer III bertemakan Masa Keemasan Homo erectus 500.000 tahun yang lalu. Pada ruang pamer III pengunjung disajikan sebuah diorama raksasa yang menyajikan kehidupan Homo erectus yang dilengkapi dengan patung Sangiran 17 serta Homo floresiensis. Kesemua ruang pamer disuguhkan dengan teknologi masa kini yang dapat memanjakan serta memberi informasi pada pengunjung.