Kebesaran nama Raden Saleh sebagai seorang pelukis tak diragukan lagi. Lukisan Historisches Tableau die Gefangennahmen des Javanischen Hauptling Diepo Negoro perihal penangkapan Pangeran Diponegoro adalah salah satu karyanya yang melegenda.
Catatan ini seperti kilas kronologis rekam jejak aktivitas sang maestro yang didokumentasikan dengan baik pencapaiannya oleh orang-orang yang melihat, mendengar, dan bersentuhan dengannya –dikumpulkan dari arsip dan bukti-bukti sejarah. Sebagian penghargaan yang diterimanya menggambarkan bahwa Raden Saleh, selain sebagai pelukis, juga memiliki minat besar terhadap ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Kecakapannya membangun relasi dan berdiplomasi dengan bangsawan di Eropa dibuktikan dengan gelar ksatria yang diperolehnya dari berbagai negara.
Berikut sejumlah penghargaan yang tercatat pernah diterima oleh Raden Saleh:
King’s Painter, Peintre de Sa Majeste le Roi de Pays Bas, Djurugambar dari Sri Paduka Kanjeng Raja Wollanda.
Pribumi pertama yang menjadi Anggota Kehormatan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Masyarakat Batavia untuk Seni dan Ilmu Pengetahuan) pada 1866.
Anggota Kehormatan Asosiasi Planten en Dierentuin te Batavia (Kebun Botani dan Satwa di Batavia) pada 1866.
Anggota regular dari Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Institut Linguistik dan Antropologi Kerajaan) sejak 1851-1875.
Anggota donor Hindia Belanda KITLV di Delft, Belanda kurun 1853-1856.
Anggota Natuurkundige Vereeniging in Nederlandsch-Indië (Asosiasi Ilmu-Ilmu Alam di Hindia Belanda) sejak 1870.
Satu-satunya orang Jawa yang memperoleh gelar ‘Ridder van de Witte Valk’ dari Saxe-Weimar.
Satu-satunya orang Jawa yang memperoleh gelar ‘Ridder der Kroonorde van Pruisen’ dari Prussia.
Gelar ‘Ridder der Orde van de Eikenkoon’ dari Luxemburg.
Gelar ‘Commandeur met de Ster der Franz Joseph Orde’ dari Austria.
Anugerah Seni sebagai ‘Perintis Seni Lukis di Indonesia’, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Anumerta) pada 1969.
Bintang Mahaputera Adiprana dari Pemerintah Republik Indonesia pada 11 November 2011.
Tahun 2008, namanya diabadikan sebagai nama salah satu kawah di Planet Merkurius. -ISB-
(Display 1, Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Ngebung)