Konsep-konsep pengelolaan Situs Sangiran menuntut sebuah penjabaran substansi situs yang jelas, konsepsional, dan komprehensif. Sebagaimana umumnya situs-situs paleoanthropologis dan paleontologis lainnya, situasi lapangan di Sangiran “tidak mencerminkan apa-apa”, yang hanya merupakan sebuah bentangan padang gersang, dan sama sekali tidak mampu bercerita banyak tentang evolusi manusia, budaya, dan lingkungannya yang sebenarnya sangat sarat dan hebat dimilikinya. Hebatnya Sangiran bagi evolusi manusia itulah yang harus dilihat, dirasa, dan dimiliki oleh masyarakat. Oleh karenanya, hanya satu jalan yang harus ditempuh agar pesan-pesan masa lalu itu dapat dinikmati khalayak: mendirikan sentra-sentra informasi secara representatif di kawasan situs, baik yang berupa museum dengan tampilan modern, eksplanatif, dan komprehensif sebagai sebuah visitor center, maupun dalam derajad yang lebih kecil lingkupnya, yaitu pondok-pondok informasi yang tematis di beberapa titik kawasan. Oleh karena itu, empat lokasi sebagai klaster (cluster) informasi telah dipilih dalam pengembangan kawasan situs, yaitu Krikilan sebagai visitor center, dan Ngebung, Bukuran, dan Dayu sebagai satelit-satelitnya.
Selengkapnya silahkan klik disini