Desa Wisata Bongo, Desa Unik di Perbukitan Gorontalo

0
4675
Suasana yang sejuk di desa wisata

Desa Wisata Bongo merupakan salah satu desa unik di Gorontalo, Sulawesi Utara.  Desa ini diapit oleh 2 bentang lahan yaitu sebuah bukit karst besar yang biasa disebut Gunung Tidur dan hamparan Teluk Tomini yang membiru. “Bongo” adalah bahasa Gorontalo dari Buah Kelapa. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan.

Desa ini juga dikenal dengan tradisi tua dalam bentuk upacara Walima yang dilaksanakan setiap Maulid Nabi Muhammad SAW. Mengiringi tradisi tersebut, seluruh masyarakat mengarak kue Kolombengi ke masjid dan dibagi kepada yang hadir. Pengunjung dapat dengan mudah menemukan replika kue tersebut yang menjadi hiasan dan ciri khas desa.

Suasana yang sejuk di desa wisata
Burung dara yang siap menyambut pengunjung
Fosil kayu yang dipajang di halaman pesantren
Pengunjung yang datang harus memasukkan kelereng yang sudah disediakan ke kotak, tujuannya untuk menghitung jumlah pengunjung

Masyarakat Desa Bongo terkenal religius,  kental dengan nilai-nilai agama Islam. Di desa ini terdapat pesantren Alam Bubohu yang didirikan oleh  Yosep Tahir Ma’ruf yang lebih dikenal dengan sebutan Yotama. Pesantren alam unik karena santrinya tumbuhan, hewan dan benda mati di sekitarnya. Di tempat ini pula, kita bisa berinteraksi dengan burung-burung dara yang selalu menyambut ramah pengunjung.

Di sini juga ada Wombohe (pondok) khas Bongo dengan kolam renang yang jernih. Di bagian bawah pondok memiliki ruang terbuka yang digunakan untuk bercengkerama sambil menikmati udara segar, sementara bagian atasnya dapat digunakan untuk beristirahat.

Fosil-fosil kayu berusia jutaan tahun juga bisa disaksikan di Bongo. Fosil ini adalah guratan perjalanan alam Gorontalo. Pengunjung bisa melihat langsung ribuan fosil dan menyerap informasi tentang benda ini. Sebab ada papan penjelasan yang menerangkan proses terjadinya fosil di Gorontalo. (Duwiningsih)