Kota Sragen terlihat tidak seperti biasanya, keramaian dan kemeriahan terlihat begitu jelas di GOR Diponegoro Sragen. Keramaian dan kemeriahan ini karena sejak tanggal 27 hingga 30 Januari 2016 ini diadakan even yang lain dari biasanya. Pemerintah Kabupaten Sragen melalui Dinas Pendidikan yang bekerjasama dengan Yayasan Gemar Membaca menyelenggarakan sebuah even yang beri nama “EDU FAIR 2016”. EDU FAIR 2016 mengambil tema Mendorong Tumbuhnya Kecerdasan Literasi Pada Semua Elemen Masyarakat se-Kabupaten Sragen yang dimeriahkan dengan kegiatan festival dan pameran. Even EDU FAIR dimeriahkan dengan berbagai rangkaian kegiatan festival seni dan budaya, pagelaran talenta, special performance, artis ibu kota, talkshow antara Pemkab Sragen dengan tokoh masyarakat dan workshop dengan narasumber terkemuka. Selain itu masih ada berbagai lomba yang akan memeriahkan suasana, seperti lomba mewarnai tingkat TK dan SD serta lomba menggambar tingkat SD.
Berbagai kegiatan dalam satu even EDU FAIR ini diharap mampu mendorong masyarakat mengenal lingkungan sekitarnya sekaligus mencintai dan melestarikannya. Aneka kegiatan mendidik itu bertujuan untuk mendorong tumbuhnya kecerdasan literasi pada masyarakat Sragen sekaligus sebagai ajang apresiasi siswa dan promosi bagi stakeholder. Khalayak yang menjadi sasaran EDU FAIR 2016 ini adalah pelajar, guru, orang tua siswa, penggiat pendidikan, tokoh agama dan masyarakat, lembaga pendidikan, pelaku usaha dan masyarakat umum.
Even ini di ikuti oleh seluruh SKPD di Kabupaten Sragen, salah satunya Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga yang menampilkan beberapa koleksi fosil dari Bumi Sangiran. Koleksi fosil dari Bumi Sangiran berupa rahang bawah gajah purba berjenis stegodon. Selain itu disediakan leaflet yang mampu membuat pengunjung mengetahui tentang museum-museum yang ada di Sangiran. Selain itu di siapkan film-film yang bercerita tentang 4 museum klaster. Stan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga dibuat menarik minat pengunjung dengan memberikan hal yang menarik didepan stan. Di stan bagian depan diletakkan televisi yang menampilkan film tentang Sangiran yang mampu menghipnotis pengunjung untuk mengunjunginya.
Daya tarik Sangiran membuat stan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga banyak dikunjungi berbagai pengunjung. Pengunjung yang datang berasal dari berbagai latar belakang usia, pendidikan dan pekerjaan. Sebagian besar pengunjungnya adalah anak sekolah yang tertarik dengan koleksi dari Sangiran yang dipamerkan. (wiwit hermanto)