Siswa SD N Tanjungrejo 02 Melalui Pengalaman Belajar di Museum

0
10

Pengalaman belajar dapat membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir. Pengalaman belajar yang baik dapat membantu siswa menghubungkan teori dan pengetahuan yang dipelajari di kelas dengan situasi dunia nyata. Pengalaman belajar siswa adalah kegiatan yang dilakukan siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pengalaman belajar adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dan kompetensi baru. Pengalaman belajar dapat dilakukan secara langsung atau melalui metode pembelajaran tertentu

Untuk memberikan pengalaman belajar tentang kehidupan prasejarah bagi siswa kelas 5 dan 6, SD N Tanjungrejo 02 Kecamatan Nguter berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Kunjungan ini dilakukan pada hari Rabu, 22 Januari 2025 dengan 23 orang Siswa dan 9 orang guru pendamping. Kunjungan ke museum ini dirasakan sangat tepat dengan materi P5 yang diadakan sekolah dengan tema Kearifan Lokal.

Hal ini diungkap oleh Sri Sumari selaku Kepala Sekolah SD N Tanjungrejo 02 Kecamatan Nguter, kunjungan ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan, “Dalam rangka memberikan pengalaman belajar tentang kehidupan prasejarah dan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia serta pemenuhan materi P5 Tema Kearifan Lokal”.

Guna mencapai tujuan tersebut, SD N Tanjungrejo 02 Kecamatan Nguter diberi materi melalui koleksi yang ada di 3 ruang pamer Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Selain itu, siswa diajak diskusi terkait tentang koleksi museum sesuai dengan tingkat pendidikannya, dengan cara bertanya apa saja yang mereka saksikan di museum. Dengan antusias para siswa menjawab,

“Kerang”

“Gajah”

“Kuda Nil”

“Buaya”

“Kerbau”

“Gigi Hiu”

Jawaban tersebut mengawali diskusi dengan bahasa yang mudah dipahami para siswa. Jawaban mereka mencerminkan bahwa perjalanan mereka keliling museum sudah banyak merekam koleksi yang dipamerkan. Kemudian dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami, dijelaskan tentang kehidupan purba yang pernah terjadi di Sangiran. Perubahan lingkungan laut menjadi rawa, yang kemudian berubah menjadi kehidupan darat dengan bukti-bukti makhluk hidup yang hidup pada masa tersebut.

Setelah diskusi, siswa diajak menyaksikan film berjudul, “Balung Buto” yang merupakan film animasi yang sesuai dengan usia mereka. Film Balung Buto berceritakan kisah rakyat yang mempercayai bahwa dahulu pernah tejadi perang antara kebaikan yang diwakili oleh Raden Bandung melawan angkara murka yang terwakili dari Raja Raksasa, Tegopati. Perang yang akhirnya dimenangi Raden Bandung, kemenangan bagi kebenaran yang merupakan hasil kerja keras. Terjadi proses kerja keras yang dilakukan Raden Bandung agar dapat menang dan mengalahkan Tegopati. Kisah “Balung Buto” yang disaksikan menjadi sebuah pembelajaran tentang kepahlawanan Raden Bandung. (Wiwit Hermanto)