Outing class Learning (OCL) merupakan kegiatan pembelajaran di luar kelas yang dilakukan siswa dengan difasilitasi sekolah. Tujuan Outing class Learning adalah untuk menggali pengalaman baru di luar lingkungan sekolah, siswa diberikan kesempatan untuk menjelajahi dunia di luar dinding-dinding kelas. Kegiatan ini juga membuat siswa terlibat dalam kegiatan yang relevan dengan mata pelajaran.
Kegiatan Outing class Learning sangat penting agar siswa mengetahui kondisi dilapangan serta memberikan pengetahuan dan wawasan. Hal ini disadari oleh SMA N 1 Pleret yang melakukan Outing class Learning di Museum Manusia Purba Klaster Krikilan pada hari Kamis, 15 Februari 2024. Rombongan SMA N 1 Pleret berkunjung ke Museum Manusia Purba Klaster Krikilan sejumlah 19 orang yang terdiri dari 180 siswa dan 15 orang guru pendamping.
“Outing class Learning bagi kelas X dengan tujuan untuk menambah pengalaman belajar diluar kelas”, ungkap Hery Kurniawan Akhmad Ikhsan selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Pleret dalam surat tertulisnya.
Kunjungan rombongan SMA N 1 Pleret ini menjadi sebuah wahana memberikan pemahaman tentang bagaimana manusia purba jenis Homo erectus hidup di Situs Sangiran. Situs ini menjadi situs yang memiliki nilai penting bagi pembelajaran kehidupan purba dan memberikan kontribus terhadap ilmu penegtahuan. Situs Sangiran memberi kontribusi terhadap penelitian tentang Homo erectus, terdapat 50 % temuan Homo erectus dunia ditemukan di situs ini.
Bukti-bukti itu dipaparkan melalui ruang pamer yang dapat disaksikan, selain itu juga, rombongan diajak diskusi dan menyaksikan film tentang Sangiran. Untuk menambah materi pembelajaran, rombongan diberikan buku-buku terbitan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran. Buku-buku ini dapat menambah koleksi perpustakaan SMAN 1 Pleret.
“Terima kasih atas bukunya, semoga berkah dan membawa manfaat”, ujar Titik selaku perwakilan SMA N 1 Pleret.
Berbagai pengetahuan diberikan pada rombongan SMA N 1 Pleret yang dapat memperkaya pengetahuan siswa. Melalui pembelajaran di museum, siswa dapat mendapat pengalaman luar kelas, menyaksikan berbagai bukti tentang kehidupan manusia purba. Menambah pengalaman lapangan serta menjadi pembuktian tentang pelajaran yang didapat di kelas. (Wiwit Hermanto)