Saat Anak Dikenalkan Dengan Masa Lalu

0
241

Belajar melalui museum menjadi menarik dan dapat memberikan pengetahuan pada generasi penerus. Hal ini diberikan di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan pada PAUD Telkom Solo. Melalui koleksi museum yang dipamerkan di ruang pamer dan film yang diputarkan, dapat memberikan pengetahuan bagi anak usia dini.

Pengetahuan yang diberikan, dapat mengenalkan anak pada sejarah masa lalu, kisah kehidupan manusia purba, dan bagaimana belajar untuk merangkai masa depan setelah mengenal masa lalu. Dengan koleksi yang dipamerkan serta pengetahuan yang didapat melalui audio visual sangat berguna membantu anak sebagai generasi penerus untuk belajar dari masa lalu.

Melalui koleksi yang dipamerkan di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan ditambah dengan menyaksikan film tentang Sangiran, anak-anak dari PAUD Telkom Solo diajak belajar melalui masa lalu. Rombongan ini merasakan kembali ke masa lalu pada hari Jumat, 20 Januari 2023.

Sebuah pertanyaan bagi rombongan diawal pertemuan sebelum pemutaran film, “Tadi di museum apakah ada yang nangis?”

“Apa saja hewan yang dilihat?”

Beberapa anak dengan lantang menjawab bahwa saat diruang pamer tidak ada yang menangis. “Saya berani, tadi saya pegang fosil gajah”, seru seorang anak.

Selama berkeliling ruang pamer, rombongan cukup antusias menyaksikan koleksi yang dipamerkan. Berbagai celotehan anak-anak menghiasi kunjungan keliling museum. Setelah selesai berkeliling, rombongan diajak menyaksikan sebuah film yang bercerita tentang Sangiran. Film yang diputarkan disesuaikan dengan rombongan, film berlatar belakang kisah seorang anak yang berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran.

Film berjudul “Balung Buto” menceritakan tentang Sangiran di masa lalu dan kisah itu dimanfaatkan di masa kini. Balung Buto merupakan film yang menceritakan edukasi terhadap seorang anak usia TK yang belajar tentang Sangiran dengan didampingi oleh kakeknya. Sang anak sangat menggandrungi tokoh pahlawan yang merupakan tokoh dari luar negeri.

Di museum, sang anak menemukan tokoh pahlawannya yang kemudian menjadi idolanya, dari tokoh pahlawan dia memiliki kebanggaan terhadap tinggalan masa lalu. Ternyata terdapat sosok pahlawan yang ada disekitarnya, sang kakek berperan penting dalam mengenalkan pada cucunya. Sebuah kisah yang diajarkan pada generasi penerus guna merangkai masa depan.

“Terima kasih atas filmnya”, ucap salah seorang guru pendamping. Dengan antusias dan gembira anak-anak keluar ruangan dengan teratur setelah menyaksikan film. Sebuah edukasi sederhana bagi anak usia dini, edukasi yang sesuai dengan anak usia dini. Edukasi tentang masa lalu yang sangat penting ditanamkan pada anak usia dini guna mengenalkan pada kebesaran masa lalu yang ada disekitarnya. (Wiwit Hermanto)