Pohon yang Ditanam Menteri Kebudayaan G20 Terinspirasi dari Relief Candi Borobudur

0
518

Sebagai salah satu aksi nyata dari tema Pertemuan Tingkat Menteri G20 atau G20 Culture Ministers Meeting (CMM), yakni “Kebudayaan untuk Bumi Lestari”, para menteri kebudayaan dari anggota negara G20 melakukan kegiatan penanaman pohon bersama. Penanaman pohon berlangsung pada Senin sore (12-9-2022), di Pelataran Kenari, Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Menariknya, pohon-pohon yang ditanam para menteri kebudayaan G20 tersebut terinspirasi dari relief Candi Borobudur.

Pada kegiatan penanaman pohon oleh menteri-menteri kebudayaan negara anggota G20, Kemendikbudristek menyiapkan lima jenis pohon yang terinspirasi dari relief Lalitavistara dan Avadhana Candi Borobudur, yaitu tanaman Nagasari (Mesua ferrea L.) yang melambangkan istana dan hutan; tanaman Pulai (Alstonia scholaris L.R.Br) yang berarti pohon yang berdaun lebat dan suci; tanaman Pohon Tanjung (Mimusops elengi L.), sebagai tanaman suci yang diasosiasikan dengan Sang Budha; Pohon Asam Jawa (Tamarindus indica L); dan Pohon Kenari (Canarium indicum L).

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim hadir secara langsung dan ikut menanam Pohon Kenari. Para menteri kebudayaan negara anggota G20 pun tampak antusias saat menanam pohon masing-masing. Mereka menggunakan sekop yang sudah disediakan, dilanjutkan dengan penyiraman air menggunakan gayung dari batok kelapa.

Dalam sambutannya, Mendikbudristek mengatakan, kebudayaan merupakan dasar utama dalam sebuah kehidupan. “Penanaman pohon di Candi Borobudur ini juga memberikan gambaran menyatunya antara kehidupan dan kebudayaan. Oleh karena itu, penanaman pohon ini merupakan salah satu wujud nyata bagi Indonesia dengan negara-negara G20 lainnya demi melestarikan bumi kita,” ujarnya.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek selaku Koordinator Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan G20, Hilmar Farid, mengatakan kegiatan penanaman pohon bertujuan  untuk menambah vegetasi yang ada di kawasan Candi Borobudur. “Secara simbolik juga memiliki makna bahwa para menteri kebudayaan G20 berkumpul, lalu di samping berdiskusi tentang kebudayaan untuk bumi lestari, juga meninggalkan jejak yang konkret yang bisa dilihat beberapa generasi dengan adanya pohon-pohon ini,” katanya.

Penanaman pohon ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi sekaligus salah satu sarana edukasi bagi para menteri kebudayaan G20 untuk memulihkan dunia dimulai dari langkah kecil. “Sebagai pemimpin dalam Pertemuan Tingkat Menteri G20 bidang Kebudayaan, kami berharap kegiatan ini dapat memperkuat esensi untuk memulihkan sekaligus melestarikan bumi kita sekarang hingga di masa yang akan datang,” tutur Hilmar. (Desliana Maulipaksi)
Sumber : kemdikbud.go.id