Libur Idulfitri Tahun ini Berbeda dari Tahun Sebelumnya

0
277

Presiden Joko Widodo mengumumkan hari libur Idulfitri jatuh pada 2-3 Mei 2022, sedangkan cuti bersama pada 29 April dan 4-6 Mei 2022. Sehingga hari libur Idulfitri 1443 H menjadi lebih panjang dibanding Idulfitri tahun sebelumnya. Hal ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk bersilaturahmi pada keluarga dengan tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat seperti yang selalu disampaikan presiden.
Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dan Dayu yang dibuka kala pandemi ini memberi layanan pada libur Idul Fitri lebih lama dibanding tahun lalu. Libur Idulfitri yang lebih panjang dibanding tahun lalu membuat Museum Manusia Purba Sangiran dikunjungi sejumlah 14.036 pengunjung.
Menurut data yang dihimpun, pengunjung banyak berasal dari Solo Raya, seperti Sragen, Karanganyar, dan Boyolali. Terdapat pula pengunjung dari luar Solo Raya seperti Jakarta, Jawa Barat, maupun Purwodadi. Dari pengamatan, pengunjung yang datang berkunjung biasanya bersilaturahmi pada keluarga yang bertempat tinggal tak jauh dari museum. Terdapat pula pengunjung yang memang khusus datang untuk menikmati pengetahuan yang disajikan di museum.
Puncak kunjungan terjadi pada tanggal 5 Mei 2022, sejumlah 2.719 pengunjung mendatangi kedua museum tersebut. Pengunjung yang meningkat selama libur Idulfitri ini berpengaruh pada masyarakat yang membuka warung, baik yang menyediakan makan-minum maupun berbagai kebutuhan lain.
“Ada peningkatan pembeli, pengunjung yang datang ke museum meningkat dibanding sebelumnya dan itu berpengaruh pada penghasilan warung saya. Lebih banyak pengunjung makan di sini dibanding sebelumnya”, tutur Indah yang membuka warung makan di sekitar museum.
“Pengunjung meningkat dibanding sebelum libur lebaran tapi masih berkurang dibanding sebelum pandemi”, tutur Kino yang membuka warung kelontong di depan museum.
Meningkatnya pengunjung museum berimplikasi pada meningkatnya pengunjung yang membeli kebutuhan di warung yang berada di dalam maupun sekitar museum walaupun belum seperti sebelum pandemi. Dampak pandemi memang masih dirasakan oleh berbagai museum bukan hanya Museum Manusia Purba Sangiran yang selama 1 tahun awal pandemi harus menutup museum guna mencegah penularan Covid-19. Penutupan museum juga berdampak pada masyarakat sekitar museum yang berjualan, membuka warung untuk memenuhi kebutuhan pengunjung museum.
Libur panjang Idul Fitri berdampak pada peningkatan pengunjung dan juga membuat para pedagang yang membuka warung di sekitar museum menjadi tersenyum. Tersenyum karena barang dagangannya dapat dijajakan pada para pengunjung yang membutuhkan. Terdapat hubungan timbal balik yang positif bagi masyarakat sekitar museum guna meningkatkan penghasilannya. (Wiwit Hermanto)