Kemendikbud Selenggarakan Pameran ‘Pamor Sang Pangeran

0
289

Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud bersama Museum Nasional Indonesia meluncurkan Pameran “Pamor Sang Pangeran” pada Rabu (28/10) secara virtual. Pameran modern selama satu bulan ini akan mengenang jasa dan kehidupan Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro dan merupakan rangkaian acara Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020. Pameran yang menyasar kaum muda ini menyajikan sejarah lewat media baru, agar generasi masa kini tetap mengenal sejarah bangsa dan jasa para pahlawan dengan cara yang menarik.

Salah satu benda pusaka yang akan dipamerkan adalah Keris Kyai Nogo Siluman milik Pangeran Diponegoro. Sebagai catatan, selama dua abad, keris tersebut berada di Museum Volkenkunde di Leiden, Belanda. Namun telah dikembalikan oleh Raja Belanda Willem Alexander pada masa kunjungannya ke Indonesia Maret silam.

“Di sini kami menyajikan pameran yang tidak sekadar memamerkan koleksi, tapi juga menarik generasi muda. Contohnya, kami menyajikan dongeng atau storytelling kisah kehidupan Pangeran Diponegoro dalam bentuk video-mapping dan komik yang akrab bagi kaum muda,” ujar Kurator Museum Nasional, Nusi Lisabilla.  

Tak hanya keris Pangeran Diponegoro, sejumlah benda pusaka bersejarah lain seperti pelana kuda dan tombak pun akan dipamerkan. Tak ketinggalan, berbagai foto, sketsa, dan lukisan hasil karya para seniman nusantara dari tahun 1807 hingga 2019 akan dipamerkan. Kuda legendaris kesayangan Pangeran Diponegoro pun, Kanjeng Kyai Gentayu, akan tampil secara hologram dalam pameran ini. Kuda hitam legam dengan bulu-bulu putih di kaki-kakinya ini adalah pemberian dari Eyang Sang Pangeran saat Pangeran Diponegoro akil balig.

Senada dengan itu, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, Hilmar Farid pada pidatonya mengatakan, baru-baru ini sebuah komite di Belanda dibentuk dan melaporkan pada Pemerintah Belanda untuk meneruskan proses pengembalian benda-benda bersejarah kepada Indonesia. Hilmar juga berharap pameran ini turut memperkenalkan langsung benda-benda pusaka berharga ini kepada publik.

“Tentu saja kita menyambut dengan membentuk komite serupa yang akan bekerja sama dengan pihak Belanda untuk memastikan pengembalian berjalan baik. Ini pasti butuh waktu panjang, tapi saya berharap dalam proses ini kita belajar mengenai warisan kekayaan sejarah yang kita punya,” tuturnya.  

Salah satu kurator pameran sekaligus sejarawan asal Inggris yang ahli di bidang Sejarah Indonesia Modern, Peter Carey menyampaikan kekagumannya terhadap tokoh Pengeran Diponegoro. “Kita memperingati semangat dan pengorbanan Diponegoro yang luar biasa. Kita sedang menghadapi pandemi dan mengeluh, ada banyak lockdown. Pangeran Diponegoro sudah pernah di-lockdown di Makasar dan Manado. Pangeran Diponegoro adalah kesatria dan ia tak akan terbebas dari panggilan sebagai Ratu Adil, karena darmanya bagi bangsa,” tutur Peter yang membacakan salah satu Babad Pangeran Diponegoro pada kesempatan ini.

Kepala Museum Nasional, Siswanto juga mengatakan, penyelenggaraan pameran ini adalah janji Museum Nasional untuk memamerkan warisan budaya Indonesia yang luar biasa. “Saya harap yang di Jakarta bisa berkunjung langsung ke Museum Nasional dan yang jauh, bisa berkunjung secara digital,” ucapnya pada sesi pembukaan.

Koordinator Pameran PKN 2020, Yudi Wahyudin menyampaikan harapannya dalam penyelenggaraan pameran dapat diselenggarakan dapat berbeda dengan yang lainnya. “Kami berharap bisa menyajikan sesuatu yang berbeda untuk khalayak. Selama ini, warisan budaya atau artefak pendekatannya selalu normatif. Sekarang, kita coba gabungkan kekunoan dengan kekinian dengan kemasan media baru,” harapnya.

“Kami juga berharap pameran ini bisa menjadi semangat dan penyegar di masa pandemi ini. Mudah-mudahan, dengan pendekatan-pendekatan seperti ini yang bisa merangkul berbagai pihak, kita bisa gotong-royong memajukan budaya Indonesia,” tutup Yudi.

Pameran akan dilaksanakan pada 28 Oktober – 26 November 2020, baik secara langsung dan daring. Pameran langsung “’Pamor Sang Pangeran’ digelar di Ruang Pameran Temporer Gedung B  Museum Nasional Indonesia di Jakarta, setiap hari dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Kunjungan langsung tetap diadakan, namun secara terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat mengingat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Peminat yang ingin berkunjung harus mendaftar sebelumnya pada situs resmi PKN yaitu pkn.id. Pengunjung virtual juga dapat mengakses situs pkn.id dan media sosial Museum Nasional Indonesia.

Sumber: kemdikbud.go.id