Mengemas Potensi Menjadi Atraksi

0
389

Setidaknya, tema inilah yang mampu menggambarkan tahap baru model Fasilitasi Pemanfaatan CB di Kawasan Sangiran tahun ini. Kegiatan ini dilaksanakan untuk membantu kelompok masyarakat di Desa Krikilan menyiapkan aktivitas pariwisata berbasis masyarakat di Desa Krikilan. Fasilitasi ini menggunakan pendekatan partisipatoris dimana seluruh peserta yang berasal dari berbagai kelompok di Desa Krikilan melakukan praktek bersama menyiapkan satu potensi wisatanya untuk dijadikan atraksi yang memiliki nilai tinggi. Potensi yang digarap adalah potensi “Bukur”.
Bukur adalah sejenis kerang sawah yang telah lama dijadikan bahan makanan oleh warga Sangiran. Bukur hanya dapat ditemui di saluran irigasi dan dinikmati pada musim tertentu saja. Keistimewaan alam dan kreatifitas warga dalam menciptakan berbagai produk olahan dari Bukur ini yang perlu digali dalam kegiatan fasilitasi kepada masyarakat.
Wisata yang disiapkan lebih mengarah kepada wisata yang diambil dari potensi budaya/tradisi masyarakat setempat. Belajar dari pengelolaan wisata berbasis masyarakat lainnya, ternyata banyak potensi yang telah ada dan hidup di masyarakat dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata yang memiliki nilai lebih bagi masyarakat. Sangiran tentu memiliki potensi tersebut, apalagi jika keberadaan museum-museumnya diperhitungkan menjadi magnet utama saat ini di mana wisatawan mengunjungi Sangiran.
Akan lebih berkontribusi positif bagi masyarakat yang lebih luas lagi jika potensi budaya yang ada di masyarakat dikembangkan menjadi daya tarik dan destinasi wisata alternatif selain museum. Daya tarik alternatif yang dikelola masyarakat akan meningkatkan kualitas wisata di Sangiran. Tentu saja pengembangan Sangiran sebagai destinasi wisata ini dengan tetap mengedepankan pelestarian Kawasan Sangiran sebagai Cagar Budaya nasional.
Diharapkan dari hasil fasilitasi ini, masyarakat Sangiran menjadi paham dan mampu menduplikasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan dalam mengolah Bukur untuk dikembangkan dalam mempersiapkan pengemasan potensi lain untuk dijadikan atraksi wisata yang bernilai tinggi. (ISB)