Katalog Koleksi Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu (Alat serpih)

0
632

Alat-alat serpih mempunyai riwayat yang teramat panjang. Dahulu, sekitar 800.000 tahun lalu, tangan-tangan Homo erectus-di suatu sudut Sangiran- memecahnya dari batu yang disebut inti (core). Serpih pecahan yang cukup tajam mereka gunakan untuk menguliti dan menyayat daging binatang buruan. Inilah piranti serba guna pertama yang dihasilkan Manusia Purba di Jawa.

Alat batu mempunyai tanda khas, sehingga dapat dikenali sebagai artefak buatan manusia. Tanda-tanda itu antara lain bentuk dataran bekas pukul, bagian dorsal berfaset, dan bagian ventral yang justru mulus tanpa faset. Biasanya pada sisi-sisi yang tajam tampak ciri bekas aus pemakaian, yang disebut perimping.

Tentu, setelah tumpul lantaran sekian lama digunakan, alat serpih dibuang oleh pemakainya Lalu ia pun segera mengambil batu inti dan pemukul, guna membuat lagi alat-alat serpih yang baru.

Pada masa pembentukan lapisan Grenzbank, alat batu ini terendapkan dalam lumpur laut. Diam-dia ia terlindung di sana selama hampir sejuta tahun, sebelum akhirnya ditemukan para peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional pada tahun 1996. Alat-alat ini merupakan temuan insitu, dalam ekskavi yang dilakukan di Dayu, dan kini menjadi bukti alat batu tertua di Indonesia. (Wiwit Hermanto, Muhammad Mujibur Rohman)

Selengkapnya silahkan klik disini