Mewariskan Pengetahuan Bagi Peserta Didik Melalui Sosialisasi dan Penyebarluasan Informasi

0
600

Menyampaikan informasi tentang Situs Sangiran sebagai warisan dunia budaya dan cagar budaya peninggalan masa lalu terus dilaksanakan oleh BPSMP Sangiran melalui Seksi Pemanfaatan. Berbagai lapisan masyarakat menjadi sasaran kegiatan ini, salah satunya adalah para pendidik yang menjadi peserta pada kegiatan Sosialisasi dan Penyebarluasan Informasi di Kabupaten Temanggung pada hari Rabu, 25 September 2019.
“Kami sengaja menyasar guru sejarah dan IPS tingkat SMP dan SMA agar mereka dapat menyebarkan informasi pada peserta didiknya selain untuk memberi wawasan tentang Sangiran dan kebijakan pendidikan yang diambil Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Temanggung”, jelas Iwan Setiawan Bimas, S.S. selaku Kasi Pemanfaatan.
Hal ini selaras dengan tugas dan fungsi, ”BPSMP Sangiran sebagai salah satu UPT (Unit Pengelola Teknis) Kebudayaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan salah satu tugas dan fungsinya penyebarluasan informasi dari situs-situs prasejarah yang kami kelola dengan wilayah kerja seluruh Indonesia”, jelas Drs.M. Hidayat, selaku Kepala BPSMP Sangiran.
Informasi tentang Sangiran sebagai salah satu situs prasejarah memiliki porsi dalam mata ajar sejarah di tingkat SMA dan pelajaran IPS di tingkat SMP. Dengan latar belakang itu dianggap perlu untuk memberikan materi tentang kebesaran Sangiran. Materi yang didapat pada kegiatan ini diharapkan memberikan wawasan lebih mendalam yang kemudian menjadi tambahan materi ajar.
Dalam sambutannya, Drs.Suyono, M.M. mengungkapkan bahwa, “Materi yang akan disampaikan akan sangat penting disebarluaskan pada murid, selain itu kita harus waspada karena kenyataan yang ada literasi murid kita masih rendah bahkan hanya 1 jam, kalah dengan hp yang perlu diperhatikan dan hati-hati”.


Dengan materi tentang Sangiran dengan besarnya potensi yang dimiliki sehingga menjadikan situs ini sebagai warisan dunia budaya. Inilah yang menjadikan Situs Sangiran bukan saja menjadi milik bangsa Indonesia saja tetapi milik dunia. Diajak peran serta semua pihak untuk melestarikan Situs Sangiran untuk kemudian diwariskan untuk generasi selanjutnya.
Agar peserta memiliki pemahaman tentang arah pendidikan di Kabupaten Temanggung, dilanjutkan dengan materi kebijakan pendidikan di Kabupaten Temanggung. Berbagai peraturan yang menjadi dasar menentukan kebijakan dijabarkan secara gamblang. Peserta didik serta guru serta perangkat sekolah harus mampu mensinergiskan semua aspek pendidikan.
Misteri manusia purba di Jawa menjadi materi selanjutnya yang menjelaskan tentang manusia purba di Jawa yang mampu bertahan menghadapi berbagai tantangan di depan mata. Kebesaran bangsa ini sudah diakui banyak pihak, seperti tinggalan purbakala dengan banyaknya situs-situs manusia purba di Jawa dipaparkan secara jelas. Bagaimana manusia mampu bertahan hidup menjadi pembelajaran penting bagi manusia di masa kini.


Pemanfaatan berbagai tinggalan cagar budaya di Sangiran saat ini dimanfaatkan bagi pendidikan dan pengetahuan. Dalam hal ini, Situs Sangiran sebagai wahana pendidikan bagi siswa dan juga menambah pengetahuan bagi publik.


Semoga kegiatan ini menjadi pembuka wawasan yang akan terus disebarkan para guru yang berhadapan langsung dengan para muridnya, mereka yang menjadi harapan bangsa. Generasi milenial yang perlu tahu sejarah bangsa yang begitu besar dan akan diwariskan pada mereka. (Wiwit Hermanto)