Punden Tingkir Sebagai Wisata Alternatif di Sangiran

0
1771

Situs dan Museum Sangiran sudah banyak yang mengenalnya, tapi belum banyak yang mengenal potensi wisata yang ada di museum dan situs. Masyarakat yang bermukim di Situs Sangiran memiliki berbagai potensi budaya dan kesenian yang dapat dijadikan sebagai tempat wisata maupun untuk belajar mengenal masyarakat yang bermukim di tengah situs hominid ini.
Salah satu potensi itu adalah Punden Tingkir yang merupakan peninggalan masa lalu yang dipercaya masyarakat sebagai peninggalan Joko Tingkir. “Di punden terdapat pohon besar dan konon peninggalan Joko Tingkir. Di atas bukit terdapat 3 makam, Joko Tingkir dan diperkirakan anak buahnya”, jelas Aris Rustioko selaku penggagas Forsa yang merupakan Pengelola Punden Tingkir.
Aris menceritakan bahwa Punden Tingkir di masa lalu sudah dikenal masyarakat dan dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Seiring berjalannya waktu, Punden Tingkir mulai dilupakan terutama pasca dipindahnya Museum Sangiran ke lokasinya yang sekarang. Pada awalnya dulu, Museum Sangiran berada di lokasi yang saat ini digunakan sebagai Balai Desa Krikilan.
Aris menjelaskan bahwa, “Punden itu dulu sering untuk tempat wisata, museum lama kan berada di balai desa sebelum dipindah ke lokasi sekarang. Ada pengunjung baik wisatawan mancanegara maupun lokal”.
Kisah itu mulai dirajut kembali, menampilkan kembali Punden Tingkir sebagai tempat wisata bagi masyarakat. Untuk merajut impian itu, didirikan Forum Remaja Sangiran (Forsa) yang sudah berdiri sejak 2 tahun lalu dan sudah berbadan hukum. Untuk mewujudkan hal tersebut, diakui banyak menemui halangan dan rintangan baik dari dalam dan luar.


Untuk mengatasi hal tersebut, diberikan contoh dalam keseharian sehingga semua pihak dapat saling memahami. “Dulu orang tua juga tidak suka, ga mungkin berhasil dan sebagainya, tapi gak apa-apa, karena masyarakat butuh contoh, nek suruh mbayangke kan gak mungkin”, tuturnya.
Punden Tingkir menyediakan wisata alam dengan warna-warni bunga celosia yang sangat menawan untuk menjadi spot foto. Bunga ini akan diganti setelah 4 bulan dengan bunga yang sama dari pembibitan yang sudah mulai dirintis. Pengunjung diajak menapaki tangga untuk mencapai puncak punden.
Di puncak punden terdapat makam yang dikeramatkan dan pada waktu tertentu diziarahi orang-orang dari luar kota. “Orang sini tidak ada yang bertujuan berziarah ke atas, kami malah tidak paham tapi banyak orang ke puncak punden dari luar kota seperti Salatiga, Ungaran, Jakarta dan kota lainnya”, jelas Aris.
Tantangan dan potensi Punden Tingkir mulai digarap dengan serius, semoga menjadi cambuk bagi masyarakat yang bermukim di Situs Sangiran untuk berdaya memanfaatkan potensi yang ada di sekitar mereka. Memanfaatkan potensi sebagai tempat wisata alternatif yang bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Wiwit Hermanto)