Situs Manusia Purba Sangiran sangat terkenal karena besarnya potensi arkeologis yang terkandung di dalamnya. Potensi tersebut antara lain berupa fosil, artefak, dan lapisan stratigrafi tanah. Potensi tersebut membuat Sangiran tidak hanya dikenal di Indonesia saja tapi juga dikenal di dunia Internasional sebagai situs yang mampu mengungkapkan evolusi manusia, kebudayaan, dan lingkungannya. Khusus untuk temuan fosil, perlu diketahui bahwa sebagian besar fosil di Situs Manusia Purba Sangiran ditemukan secara tidak sengaja oleh masyarakat yang tinggal di Situs Sangiran. Fosil-fosil tersebut ditemukan pada saat mereka bekerja di sawah atau ladang karena sebagian besar masyarakat bekerja dibidang pertanian.
Sampai saat ini fosil masih terus ditemukan secara tidak sengaja oleh masyarakat yang tinggal di Situs Manusia Purba Sangiran. Pada tahun 2015 ini mulai bulan Januari sampai dengan bulan Juni fosil temuan baru yang masuk ke BPSMP Sangiran telah mencapai angka yang cukup fantastis, 617 fosil. Angka tersebut jika kita rata-rata maka dalam 1 bulan temuan yang masuk berjumlah lebih dari 100 fosil. Fosil yang ditemukan tersebut berasal dari berbagai family, seperti Bovidae, Elephantidae, Cervidae, Crocodilydae, Gavialidae, Hippopotamidae, Hominidae, dll. Dari berbagai temuan tersebut terdapat beberapa fosil yang menarik jika dilihat dari kelangkaan. Fosil rahang bawah Crocodylus sp. yang ditemukan Asmorejo pada tanggal 9 April 2015 dan fosil Ulna sinistra Felis sp. 17 Februari 2015 adalah contoh penemuan yang menarik dilihat dari segi kelangkaan. Kesadaran masyarakat dalam melaporkan dan menyerahkan temuan fosil ke BPSMP Sangiran ini patut mendapatkan apresiasi terutama karena saat ini masyarakat telah banyak yang melaporkan penemuan in situ dan bersedia menunjukkan lokasi penemuan fosil. (Febri Wijanarko)