Kemitraan Pemanfaatan, Bantuan Teknis Penyusunan Konsep Museum Lapangan Banjarejo

0
609

Sejak tahun 2015 ketika pertama kali ditemukan fosil kepala kerbau purba di Sungai Lusi, potensi purbakala di Situs Banjarejo menunjukkan kecenderungan positif baik dari kuantitas maupun secara kualitas. Aktivitas pelestarian situs ini pun mengalami kemajuan yang signifikan seiring dengan perhatian pemerintah pusat (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui BPSMP Sangiran), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Grobogan.
Balai Pelestarian Situs Manusia Purba sebagai institusi yang mempunyai tugas dan fungsi untuk melaksanakan pelestarian situs-situs Kala Plestosen berupaya secara terus menerus melaksanakan berbagai kegiatan di Situs Banjarejo. Kegiatan tersebut dilakukan oleh unit kerja-unit kerja BPSMP Sangiran (Seksi Pelindungan, Seksi Pengembangan, dan Seksi Pemanfaatan) sesuai dengan tugasnya masing-masing. Konservasi untuk melakukan perawatan temuan fosil, pemberian imbalan temuan, penelitian potensi arkeologis, internalisasi, dan penataan koleksi telah secara berkesinambungan dilakukan sejak tahun 2015 hingga tahun 2018, dan masih akan berlanjut untuk tahun 2019.
Pemerintah Daerah pun tidak ketinggalan memberikan dukungan kepada potensi purbakala Desa Banjarejo. Perhatian tersebut terlihat ketika Bupati Grobogan Hj. Sri Sumarni, SH, MM pada tanggal 16 Oktober 2016 menetapkankan Desa Banjarejo sebagai Desa Wisata “Melintasi 3 (tiga) zaman”. Pengembangan Desa Wisata Banjarejo ini semakin nyata ketika ditemukan fosil kerangka gajah dengan susunan anatomis yang relatif lengkap di Dusun Kuwojo, Banjarejo. BPSMP Sangiran segera melakukan serangkaian kajian untuk penyelamatan, sekaligus melakukan kajian pengembangan terhadap potensi di lokasi tersebut. Gubernur Jawa Tengah menyempatkan diri untuk mengunjungi kegiatan penyelamatan dan konservasi temuan fosil gajah pada tahun 2017 itu dan menyatakan keinginannya untuk membangun sebuah museum di Banjarejo.


Pernyataan ini ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan pada tahun yang sama dengan membuat sebuah bangunan yang melingkupi bekas ekskavasi penyelamatan fosil gajah di Dusun Kuwojo untuk mengamankan lokasi penemuan fosil tersebut sekaligus meletakkan cikal bakal museum lapangan di Desa Banjarejo.
Pada tahun 2018, Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan lebih jauh lagi membuat naskah rencana pengembangan kawasan wisata Banjarejo dan di dalamnya termasuk Pengembangan Museum Lapang Kawasan Wisata Desa Banjarejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. Naskah rencana pengembangan ini merupakan hasil kajian pengembangan wisata untuk Desa Wisata Banjarejo. Tahap ini sejalan dengan prinsip pemanfaatan cagar budaya, di mana pemanfaatan cagar budaya adalah sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Tentu saja disertai dengan memperhatikan pelestarian. Oleh sebab itu, BPSMP Sangiran selalu dilibatkan di dalam rencana pengembangan ini. Sebagai bentuk kontribusi BPSMP Sangiran dalam tahap ini adalah memberikan bantuan teknis pemanfaatan situs cagar budaya Banjarejo dengan membuat konsep museum lapangan Banjarejo. Bantuan teknis ini khususnya yang terkait dengan Disain Penyajian Informasi dan Koleksi Museum Lapangan Banjarejo, tempat ditemukannya fosil gajah purba dan fauna lainnya. (ISB)