Museum Manusia Purba Sangiran adalah salah satu tempat wisata di Jawa Tengah yang wajib dikunjungi karena museum Sangiran merupakan museum yang memberikan informasi tentang manusia purba dan peradabannya terlengkap di Indonesia (Sumber : Puslit Arkenas, Truman Simanjuntak, 2011). Dalam jurnal Kehidupan Purba Sangiran, Simanjuntak menyatakan: “Di Indonesia juga terdapat situs lain, seperti Trinil, Kedungbrubus, Patiayam, Ngawi, tapi tidak sekaya Sangiran” (Simanjuntak, 2011). Museum Manusia Purba Sangiran sampai saat ini merupakan museum dengan koleksi fosil dan artefak terlengkap di Indonesia dengan jumlah koleksi mencapai puluhan ribu. Dari Jurnal Sangiran 2013 “Dukungan berupa peningkatan sumber daya manusia, promosi, dukungan sarana prasarana yang saat ini sedang dan telah dipenuhi oleh pihak BPSMP Sangiran menjadi sangat penting untuk menarik pengunjung. Terbukti peningkatan pengunjung yang terus meningkat setiap tahun..,” dalam Duwiningsih, 2013. Dari data buku tamu dan wawancara dari beberapa pengunjung museum Sangiran, berikut merupakan 5 alasan kenapa pengunjung harus datang ke Museum Manusia Purba Sangiran:
- Wisata
Museum Sangiran merupakan salah satu tujuan wisata keluarga yang menyajikan informasi tentang peradaban manusia purba. Museum Manusia Purba Sangiran telah mempunyai beberapa klaster dengan tema berbeda. Klaster Krikilan merupakan visitor center yang memberikan informasi secara lengkap tentang Situs Sangiran. Klaster Dayu adalah klaster yang bertemakan informasi tentang lapisan- lapisan tanah (stratigrafi) purba di situs sangiran beserta temuan dan rekontruksinya. . Klaster Ngebung merupakan klaster yang menampilkan informasi tentang sejarah lokasi pertama kali dilakukan penggalian secara sistematis dengan hasil yang menakjubkan oleh para peneliti dalam upaya mengekplorasi potensi Situs Sangiran. Klaster Bukuran adalah klaster yang bertemakan tentang evolusi manusia purba.
Berdasarkan data pengunjung 2015 dari bulan Januari – Februari terdapat perbedaan. Pada bulan Januari yang merupakan musim liburan tahun ajaran baru yaitu dengan jumlah pengunjung sebanyak 47881 dibandingkan bulan bulan Februari adalah sebanyak 22836. Maka dari itu setiap akhir pekan ataupun liburan panjang wisatawan yang datang ke museum Sangiran lebih banyak dari hari biasa.
- Wisata Edukasi
Informasi yang lengkap dari museum Sangiran merupakan salah satu daya tarik pengunjung sebagai wisata edukasi. Hal ini dikarenakan 50 % temuan manusia purba ditemukan di kawasan situs Sangiran (Simanjuntak, 2011) . Museum Manusia Purba Sangiran menjadi Situs Warisan Dunia, No. C 593 yang diakui oleh UNESCO pada tanggal 5 Desember 1996 dengan nama Sangiran The Early Man Site. Study lapangan yang dilakukan biasanya untuk mengenalkan sejarah pada anak sekolah tentang sejarah manusia purba. Dari beberapa display yang disajikan di museum Sangiran, pengunjung dapat menambah ilmu dari sejarah peradaban manusia purba dan fosil hewan purba yang ditampilkan di setiap display.
- Penelitian
Museum Sangiran merupakan museum yang tidak hanya dikembangkan untuk sektor pariwisatanya, namun di museum dan situs juga menjadi tempat penelitian yang sangat potensial dari disiplin ilmu seperti arkeologi, geologi, paleotologi dan lain- lain. Situs Sangiran menjadi objek bagi peneliti dan instansi dalam suatu penelitian. Penelitian yang dilakukan di Sangiran meliputi tentang fosil hewan purba, ataupun sejarah – sejarah dari peradaban manusia purba Sangiran. Selain itu tentang usia fosil yang terdapat di museum Sangiran dan penelitian dari disiplin ilmu lain.
- Cinematografi
Pengunjung selain berwisata, biasanya melakukan foto atau mendokumentasikan kegiatannya. Kawasan museum yang bagus, bangunan yang megah dan tanaman yang hijau menjadikan kawasan museum Sangiran sebagai objek fotografi yang menarik dan juga dapat digunakan sebagai bukti kalau kita pernah berkunjung ke museum Sangiran. Selain untuk kegiatan foto ada beberapa pengunjung yang mengambil video dari beberapa klaster untuk kegiatan tugas kuliah, ataupun kegiatan lainnya seperti membuat film tentang Sangiran dan perjalanan sejarah Sangiran dengan melihat display di beberapa klaster museum Sangiran.
- Berinteraksi langsung dengan Fosil
Para pengunjung Museum Manusia Purba Sangiran dapat berinteraksi langsung dengan cara menyentuh beberapa fosil yang berada di ruang pamer. Hal ini menjadi salah satu daya tarik pengunjung karena tidak hanya melihat tetapi juga mendapatkan pengalaman menyentuh fosil secara langsung. Salah satu fosil temuan yang dapat di sentuh adalah fosil Elephantidae di ruang pamer 2 Klaster Krikilan. (Rizki Wulandari)