Workshop Nyungging Wayang secara Daring

0
673
Workshop Nyungging Wayang

BPNB DIY, Agustus 2020 – Rabu 5 Agustus 2020 kemarin, dilaksanakan kegiatan Workshop Nyungging Wayang, sebagai satu rangkaian kegiatan Lomba “Nyungging Wayang” Siswa Tingkat SMP dan SMA Sederajat se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala BPNB D.I. Yogyakarta, Dra. Dwi Ratna Nurhajarini, M.Hum.. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan penyediaan ruang bagi generasi muda, khususnya dalam pelestarian budaya “Nyungging Wayang”, sekaligus pelestarian nilai yang terkandung di dalam tokoh pewayangan. Tak lupa beliau juga menyampaikan bahwa pengembangan kebudayaan berada di tangan para generasi muda, di mana hal ini selaras dengan semangat Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan.

Sekitar 2 jam lebih pemaparan ketiga narasumber berlangsung dengan cair. Tak hanya bercerita, dua narasumber turut menyertakan bahan visual sebagai pemaparan. Agustinus Madyana Putra, S.T., M.Sc. (Pecinta dan pembuat wayang media baru, Dosen Arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta), di awal pemaparanya memberikan pembuka bahwa proses dalam Nyungging Wayang berguna bagi kemampuan ingatan manusia. Kemudian beliau menyajikan sebuah tayangan yang menjelaskan proses membuat sebuah wayang, dari awal lembaran kertas keras, hingga menggambar sebuah pola tokoh wayang.

  •  workshop nyungging wayang
  • workshop-nyungging-wayang

Narasumber selanjutnya, Drs. Subandi Giyanto (Seniman pelaku, Pelestari dan pengembang seni rupa tradisional), di awal pemaparan beliau menyampaikan bahwa pengembangan / inovasi menyungging wayang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Beliau juga menayangkan konten visual yang berupa teknik dasar menyungging wayang. Pemaparan materi terakhir disampaikan oleh narasumber Indiria Maharsi, S.Sn., M.Sn. (Dosen Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta). Di awal paparan, beliau menekankan tentang pelestarian serta pengembangan budaya, dalam hal ini seni “Nyungging Wayang”, yang tidak mengesampingkan proses berkreatif.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 100-an peserta lomba melalui aplikasi Zoom, dan disaksikan oleh sekitar 300-an pemirsa di kanal Youtube BPNB D.I. Yogyakarta. Kegiatan dimulai pada pukul 10.00 WIB dan diakhiri pada sekitar pukul 13.00 WIB. BPNB D.I. yogyakarta sebagai Balai yang memiliki tugas dan fungsi pelestarian nilai budaya, berusaha mewadahi, memberikan ruang berekspresi, serta mendorong adanya inovasi atau pengembangan kebudayaan, khususnya pada kegiatan ini, di dalam hal seni “Nyungging Wayang”. Seperti apa yang disampaikan Indiria Maharsi yang mengutip konsep dari Ki Hadjar Dewantara yaitu “Niteni, Nirokke, Nambahi” (melihat, menirukan, menambahi), bahwa sesuatu itu berawal dari apa yang ada dan tetap dijaga, namun dapat ditambahkan sesuatu, sehingga menjadi berkembang sesuai dengan kreativitas dan perkembangan zaman.