Sekilas Tentang Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I. Yogyakarta

BPNB D.I. Yogyakarta (Dalem Jayadipuran)

0
2891
Sekilas Tentang Balai Pelestarian Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta

BPNB DIY, Maret 2019 – Balai Pelestarian Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (BPNB D.I. Yogyakarta) terletak di Jalan Brigjen Katamso 139 Yogyakarta, dan menempati bangunan kuno bersejarah yang bernama Dalem Jayadipuran. Dalem Jayadipuran merupakan bangunan rumah Jawa dengan bentuk limasan. Pada awalnya Dalem Jayadipuran bernama Dalem Dipowinatan, sesuai dengan nama pemiliknya yaitu KRT. Dipowinata, dan nama kampung yang berada di sekitar kediaman beliau bernama sama dengan imbuhan huruf “n” di bagian belakang (Dipowinata menjadi Dipowinatan), yang dipahami oleh kebanyakan masyarakat Yogyakarta, bahwa penambahan huruf tersebut dan penyebutannya, menunjukkan nama sebuah tempat, di mana memiliki makna bahwa di daerah tersebut pernah menjadi tempat tinggal dari KRT Dipowinata.

Setelah KRT Dipowinata meninggal pada tahun 1911, bangunan ini dihuni oleh Raden Tumenggung Dipowinata II hingga tahun 1914. Mulai tahun tersebut, hak anggaduh (Hak adat yang diberikan untuk mengelola dan memungut atau mengambil hasil dari tanah Kasultanan atau Kadipaten (bukan keprabon) kepada desa dalam menyelenggarakan pemerintahan desa untuk jangka waktu selama dipergunakan) atas tanah tersebut, oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VII dihadiahkan kepada menantunya yang bernama KRT Jayadipura. Sejak itulah bangunan Dalem tersebut kemudian popular dengan sebutan Dalem Jayadipuran.

KRT Jayadipura, Abdi Dalem dan Arsitek Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sumber foto: R.M. Djajadipoera architect van de kraton van Djogjakarta, koleksi Tropen Museum

Dalem Jayadipuran merupakan sebuah bangunan kuno. Bangunan ini didirikan pada tahun 1847, yang berarti pada tahun ini berumur sekitar 172 tahun. Raden Tumenggung Dipawinata yang merupakan seorang Abdi Dalem Bupati Anom, adalah orang yang mendirikannya. Sebagai bangunan bersejarah, Dalem Jayadipuran mempunyai peranan yang sangat penting di masa pergerakan Nasional. Di antaranya adalah :

  1. Pada tanggal 29 Mei – 3 Juni 1919, Dalem Jayadipuran digunakan sebagai tempat diadakannya Kongres Jong Java I
  2. Pada tanggal 23 – 27 Mei 1923, Dalem Jayadipuran digunakan sebagai tempat diadakannya Kongres Jong Java II
  3. Pada tanggal 22 – 25 Desember 1928, Dalem Jayadipuran digunakan sebagai tempat diadakannya Kongres Perempuan I

Dari beberapa kegiatan yang pernah dilaksanakan di Dalem Jayadipuran tersebut, membuktikan bahwa Dalem Jayadipuran merupakan bangunan bersejarah, sehingga keberadaannya perlu dilestarikan. Kini Dalem jayadipuran telah tercatat sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB) yang didasarkan pada Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI No. 26/KP.No.0070/MKP/2007, tanggal 26 Maret 2007. Kini Dalem Jayadipuran difungsikan untuk Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta.

VISI, MISI dan TUJUAN
BPNB D.I. Yogyakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tugas – tugas yang diemban BPNB D.I. Yogyakarta adalah melaksanakan pelestarian terhadap aspek – aspek tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman, dan kesejarahan. Wilayah kerja BPNB D.I. Yogyakarta meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur.

Adapun fungsi yang harus dilaksanakan oleh BPNB D.I. Yogyakarta adalah Pelaksanaan pelestarian yang meliputi pengkajian, perlindungan, pengembangan, fasilitasi, kemitraan, pendokumentasian, dan penyebarluasan informasi yang berkaitan dengan aspek – aspek tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman dan kesejarahan; disamping pelaksanaan urusan ketatausahaan BPNB D.I. Yogyakarta.

Untuk mendukung keberhasilan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BPNB D.I. Yogyakarta memiliki visi, misi dan tujuan yang digunakan sebagai dasar arah menuju hasil output dan outcome yang maksimal. Berikut adalah visi, misi dan tujuan BPNB D.I. Yogyakarta :

  • VISI :

“Mewujudkan ketahanan nilai-nilai budaya dalam upaya menuju bangsa yang bermartabat dan berkarakter.”

  • MISI :
  1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian nilai-nilai budaya.
  2. Meningkatkan pengkajian, perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan nilai-nilai budaya untuk memperkuat jatidiri dan karakter bangsa.
  3. Meningkatkan kemampuan pengelolaan karya budaya dalam rangka ketahanan budaya.
  4. Meningkatkan kemitraan dan fasilitasi dalam rangka pelestarian budaya.
  • TUJUAN :
  1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian aspek tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman dan kesejarahan.
  2. Peningkatan pengkajian, inventarisasi dan pendokumentasian karya budaya lokal.
  3. Peningkatan pelayanan public terhadap pelestarian aspek tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman dan kesejarahan.
  4. Peningkatan kemitraan dan fasilitasi aspek tradisi, kepercayaan, kesenian, perfilman dan kesejarahan dengan stakeholder bidang kebudayaan di wilayah kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I. Yogyakarta.

Strategi yang dilakukan BPNB D.I. Yogyakarta guna mewujudkan visi dan misi tersebut adalah meningkatkan kualitas SDM; menjalin kerjasama dengan berbagai instansi, Lembaga, Yayasan, dan perguruan tinggi, baik swasta maupun pemerintah.

STRUKTUR ORGANISASI

SEKILAS TENTANG BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA D.I. YOGYAKARTA
Struktur Organisasi BPNB D.I. Yogyakarta

Di BPNB D.I. Yogyakarta terdapat kelompok jabatan fungsional peneliti yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu seperti Sejarah, Geografi, Antropologi, Arkeologi, Sastra Nusantara, Hukum, dan Psikologi. Mereka melaksanakan tugasnya sebagai peneliti sesuai dengan kepakarannya masing-masing dalam prosesnya melaksanakan tugas dan fungsi BPNB D.I. Yogyakarta. Pelaksanaan pendokumentasian juga dilakukan oleh BPNB D.I. Yogyakarta, dan diwujudkan dalam bentuk cetak, rekaman audio visual (analog dan digital), dan disimpan dalam format softcopy / file, cakram padat, kaset video, foto cetak dan slide.

Perpustakaan juga terdapat pada Kantor BPNB D.I. Yogyakarta. Pada awal-awal berdirinya BPNB D.I. Yogyakarta, perpustakaan ini awalnya hanya digunakan oleh para peneliti di yang ada di lingkungan BPNB D.I. Yogyakarta. Seiring perkembangan dan berjalannya waktu, perpustakaan tersebut dapat diakses oleh masyarakat umum yang membutuhkannya, baik dari kalangan pelajar, umum, maupun kalangan lainnya. Terdapat berbagai koleksi pustaka di dalamnya yang berjumlah sekitar 20.300 eksemplar, yang meliputi pustaka tentang antropologi, sejarah, budaya, sosial, kependudukan, Bahasa, seni, dan lain sebagainya. Perpustakaan BPNB D.I. Yogyakarta dibuka untuk umum dari hari Senin – Jumat, dengan waktu pelayanan dimulai dari pukul 08.00 WIB – 15.00 WIB, atau menyesuaikan dengan jam operasional kantor.

Lestari Budayaku Lestari Negeriku,
Salam Budaya ??

kontributor : subiyantoro
(bpw)