Yogyakarta, 25 Februari 2016 – Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY menyelenggarakan kegiatan Sarasehan dan Macapatan. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Kamis Legi tanggal 25 Februari 2016 bertempat di Pendapa Dalem Jayadipuran, Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta. Kegiatan ini selaras dengan misi BPNB DIY dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian nilai-nilai budaya.
Acara dimulai pada pukul 20.00 WIB diawali dengan pergelaran kesenian Gadhun (pertunjukan macapat dengan instrumen gamelan) dilanjutkan dengan sambutan selamat datang oleh Dra. Christriyati Ariani, M.Hum., Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta. Dalam kata sambutannya menyatakan bahwa kegiatan macapatan ini bertujuan untuk melestarikan salah satu bentuk budaya Jawa yang didalamnya tersirat berbagai macam nilai-nilai budaya luhur yang masih bisa kita teladani sampai saat ini. Teks yang dibaca dan dilantunkan dalam macapatan ini adalah bersumber dari naskah kuna Serat Sabda Putra yang ditulis oleh Panewu Kaparak Sudira Praja atau Panewu Kaparak Marta Lulut dari Sasana Pustaka Kraton Surakarta. Naskah yang memiliki angka tahun 1860 jawa atau 1929 Masehi tersebut berisi tentang ajaran moral, etika dan sopan santun, serta tatanan kehidupan masyarakat Islam Jawa. Pembacaan teks macapat di BPNB DIY dipimpin oleh Warsito, S.Sn.
Foto kegiatan sarasehan dan macapatan Serat Sabda Putra
Sarasehan dan Macapatan kali ini menghadirkan narasumber Muhammad Bagus Febriyanto dengan nama paringan Dalem Pura Pakualaman: Mas Lurah Citro Panambang, S.S. , dari Jurusan Sastra Nusantara, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Sedangkan peserta yang hadir dalam macapatan ini berjumlah 224 orang, terdiri atas: generasi muda (siswa dan mahasiswa), instansi terkait, Paguyuban Macapatan dari Bantul, Klaten, Gunung Kidul, Sleman, Kota Yogyakarta dan Paguyuban Macapatan Kulon Progo, Yogyakarta. [if,pw& ps]
