Mobilitas Sirkuler Perkembangan Pekerja Bangunan Asal Desa Sengon Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah

0
902

Mobilitas Sirkuler Perkembangan Pekerja Bangunan Asal Desa Sengon Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah

Oleh: Salamun

 

Mobilitas sirkuler pekerja bangunan merupakan usaha para petani dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Walaupun mereka mempunyai mata pencaharian pokok sebagai petani, tetapi juga mempunyai mata pencaharian tambahan sebagai pekerja bangunan. Dengan demikian para petani di daerah penelitian memiliki matapencaharian ganda yakni disektor pekerja bangunan dan sebagai petani.

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui faktor pendorong dan penarik pekerja bangunan, ingin mengetahui curahan waktu kerja, dan ingin mengetahui manfaat penghasilan bagi keluarga maupun masyarakat sekitar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi atau pengamatan, metode kualitatif dan kuantitatif. Responden pada penelitian ini adalah petani yang mempunyai matapencaharian sebagai pekerja bangunan. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh dari responden dan data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden, ternyata pendapatan petani 65,00 % hidup di bawah garis kemiskinan. Sedangkan pendapatan petani yang bekerja sebagai pekerja pembangunan sebagian besar (60,00 %) hidup dalam level cukup. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka pendapatan dari pekerja bangunan lebih baik bila dibandingkan dengan pendapatan sebagai petani. Dengan adanya penghasilan yang justru lebih baik itu dapat bermanfaat dalam keluarga dan masyarakat sekitarnya. Kebutuhan dalam keluarga lebih dapat terpenuhi, sedangkan manfaat dalam masyarakat berupa iuran yang terkait dengan kegiatan sosial seperti sumbangan, tolong menolong pada saat tetangga mempunyai hajat dan kena musibah tampak terlihat antosias mengeluarkan bantuan berupa uang maupun barang.

Selengkapnya: Patra-Widya, Vol. 3 No. 4, Desember 2002.