Gelaran JCA Hari Pertama

0
554
jayadipuran

BPNB DIY, Oktober 2020 – Rampak, namun tetap padu pun epik, dalam mengejawantahkan Serat Nitipraja pada sebuah tarian dibalut alunan gamelan, yang disajikan oleh “Sanggar Seni Kinanti Sekar” berkolaborasi dengan Sudaryanto, ditayangkan pada gelaran “Jayadipuran Culture & Art (JCA) 2020” hari pertama tadi malam.

Dengan tata panggung yang artistik dan elegan, gerakan-gerakan dalam tarian seakan dapat bercerita secuil kisah Serat Natapraja. Semua penari berpakaian dominan merah, menyiratkan keberanian yang tegas di sela alunan musik gamelan dan nyanyian para pengrawit, menghadirkan sajian yang menarik dan indah.

Alunan gamelan yang menyelimuti gerak tari kisah dalam Serat Natapraja seakan membius, begitu bersatu dengan tarian yang diiringi, dibawakan oleh Sudaryanto dan para pengrawit dengan ketukan yang kadang cepat kadang lambat, membuat suasana panggung seakan khidmat.

Dilanjutkan kemudian dengan gerak gemulai nan anggun, sebagai ciri dari perempuan Yogyakarta, meskipun menceritakan sebuah pertempuran, dengan apik dibawakan oleh “Yayasan Pamulangan Beksa Sasmita Mardawa” dalam menarikan “Srimpi Pandelori”, yang penciptaannya terinspirasi dari “Serat Menak”. Langkah perlahan yang menggambarkan kesabaran, meskipun dalam sebuah peperangan, menjadi karakter bagi para putri Yogyakarta, menjadi penanda juga bahwa tarian ini merupakan sebuah tari klasik yang tetap asik untuk dinikmati kapan pun.