Ayo mengenal kuliner tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta di Vredeburg Fair 2017

0
637

Balai pelestarian nilai budaya daerah Istimewa Yogyakarta hadir dalam kegiatan Vredeburg Fair dengan menggelar pameran kuliner tradisional bertemakan jajan pasar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pameran kuliner tradisional digelar di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dengan menghadirkan kuliner yang berasal dari daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini digelar dari tanggal 11 hingga 16 Oktober 2017. Satu hal yang menarik dari pameran ini yaitu pengunjung diperbolehkan untuk mencicipi aneka kuliner tradisional berupa jajan pasar yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta secara gratis.Kuliner yang disajikan tentunya diperbaharui setiap hari dan dijaga kualitasnya.
Para pengunjung, baik masyarakat lokal maupun warga negara asing antusias bisa menikmati kuliner tradisional, salah satunya pengunjung yang berasal dari Jerman, malaysia dan Australia cara kebetulan mengunjungi benteng Vredeburg. Mereka berpendapat bahwa kuliner tradisional di Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki cita rasa yang unik dan lezat. Selain itu, ragam kuliner tradisional tersebut dibuat dengan bahan-bahan yang alami dan tanpa bahan pengawet, sehingga mereka tidak ragu untuk mencicipi kuliner tradisional yang disajikan. Mereka juga mengapresiasi usaha untuk melestarikan warisan budaya khususnya kuliner tradisional yang ada di Yogyakarta. Ragam kuliner yang disajikan dalam pameran kuliner tradisional bertajuk jajan pasar di Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain Carabikang, Wajik Klethik, Geplak, Mentho, Kue-Ku, Mendhut, Kipo, Cothot, Gandhos dan kuliner lainnya. Para pengunjung juga bisa mengetahui informasi terkait pembuatan kuliner tradisional tersebut. Selain informasi terkait warisan budaya berupa kuliner tradisional, pengunjung juga bisa membaca berapa publikasi balai pelestarian nilai budaya Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui kegiatan ini masyarakat diharapkan lebih menyadari akan keragaman warisan budaya khusus yang dimiliki oleh Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, kegiatan ini juga bisa menggerakkan masyarakat untuk terus untuk terus mencintai dan melestarikan budaya yang dimiliki.