Adaptasi Petani Di Daerah Rawan Ekologi Di Desa Sriwulan Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah

0
963

Adaptasi Petani Di Daerah Rawan Ekologi Di Desa Sriwulan Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah

Oleh: Emiliana Sadilah

 

Di Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, terdapat salah satu desa yang merupakan daerah rawan ekologi yaitu Desa Sriwulan. Dulu (sebelum banyak pendatang dan sebelum terkena rob besar) sebagian besar masyarakatnya dikenal sebagai masyarakat petani yang ketergantungannya dengan alam (lingkungan setempat) sangat tinggi. Sekarang, kondisinya lain karena alam telah berubah.

Penelitian ini dilakukan di daerah yang rawan ekologi dengan tujuan ingin mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kerawanan ekologi, dan ingin mengetahui berbagai macam jenis adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat petani terhadap kondisi lingkungan alam yang telah berubah tersebut.

Untuk memperoleh data yang diinginkan metode survai, dengan mewawancarai para petani sebagai informan dan pejabat setempat sebagai informan kunci, untuk menunjang data primer. Untuk data sekunder dapat diperoleh dari desa setempat.

Perolehan hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai saat ini (walaupun daerah sudah rawan ekologi) masih ada masyarakat petani yang tinggal di daerah Sriwulan. Mereka melakukan berbagai macam usaha untuk merespon/mengadaptasikan diri dengan kondisi alam yang telah berubah. Adapun wujud dari adaptasi tersebut adalah: melakukan pengalihan fungsi lahan, diversifikasi mata pencaharian, beralih profesi, bertani di tempat lain, pindah tempat tinggal, merubah teknik bertani tambak, dan merubah teknik membangun rumah tinggal. Itu semua dilakukan agar mereka tetap dapat bertahan hidup di daerah yang telah menjadi rawan ekologi tersebut.

Diharapkan mereka/para petani mau menyadari bahwa lingkungan tempat tinggalnya telah berubah dan tidak akan kembali lagi seperti semula walaupun dilakukan berbagai macam cara penanggulangan. Tentunya hal ini juga melibatkan pemerintah setempat untuk ikut menangani kondisi tersebut.

Selengkapnya: Patra-Widya, Vol. 3 No. 2, Juni 2002.