You are currently viewing Tarian Moholia Lida dari Etnik Lore

Tarian Moholia Lida dari Etnik Lore

Tarian ini awalnya di angkat dari sejarah situs patung Palindo yang ada di Lembah Bada. Pada saat akan di ambil oleh orang-orang yang tidak bertangung jawab dan ingin mengambil patung itu, untuk dijadikan kekayaan mereka. Namun pada saat itu, penjaga patung itu, sempat melihat mereka. lalu pergi melapor kepada Tu” Ana Mahile agar orang-orang itu ditangkap untuk diperhadapkan kepada Tu Ana Mahile. Pencuri itu malahan lari kabur dan ada juga yang ditemukan mati jatuh kedalam galian lobang yang mereka gali disamping Patung Palindo.
Patung Palindo pada zaman dahulu diberi nama oleh masyarakat Bada secara umum yaitu Watu Molindo artinya Batu menghadap dan bermuka lebar yang dijadikan tempat pemujaan orang tua zaman dahulu. Setelah pada tahun 1971 nama patung ini, di ganti oleh Bapak Teda’i Toia Tu’ana Mahila Tampo Bada menjadi patung Palindo yang artinya penghibur hati.

Tarian Moholia Lida berasal dari etnis Lore Bada Kabupaten Poso. Tarian tradisional ini menceritakan dari awal mulanya mengolah sawah, sampai acara syukur setelah selesai panen. Dalam mengolah sawah, mereka mengunakan 4 sampai 10 ekor kerbau, diusir dan digiring berputar-putar mengelilingi sawah sampai berlumpur. Kegiatan ini disebut Morabai. Sedangkan Moholia adalah suatu kegiatan kelompok laki-laki dalam melakukan kerja secara bergotong-royong bahu-membahu secara bergiliran mengunjugi satu dengan yang lain. Setelah kelompok laki-laki mengolah sawah. Kemudian disusul kelompok wanita turun kesawah melakukan hambur bibit dilokasi sawah yang dianggap subur tempatnya. Setelah itu dilanjutukan dengan penanaman bibit hingga menunggu hasil panen (Mepare).
Tarian ini menggunakan pakaian tradisional kain kulit kayu yang menjadi pakaian sehari-hari etnis Lore di Bada dalam beraktifitas untuk melakukan suatu kegiatan.
Kelengkapan tarian ini : 1. RIMBA (Tongkat panjang) Alat yang dipakai untuk mengusir/mengiring kerbau.
2. LOLIA Alat Tempat Menyimpan sementara padi yang tidak terlalu utuh Yang disebut Harowo
3. HINDO Alat Memotong ujung batang padi.
4. PEHAO (Jaring ) Alat yang digunakan menangkap ikan
5. BOBO (Sarung Kecil) Alat yang dipakai oleh wanita sebagai pelindung dari sinar matahari .
6. GONGGA (Lawu) Alat tempat menyimpan ikan yang ditangkap
7. MANGKI (Pacul) Alat yang digunakan oleh pria untuk membuka kolam
8. TORO (Topi Lebar) Alat yang di pakai oleh laki-laki sebagai pelindung sinar matahari.

Situs Palindo menjadi salah satu daya tarik wisatawan dunia, karena cagar budaya ini adalah peninggalan tua Ras Austronesia yang berteknologi maju di jamannya.

Sumber : BPNB Sulut