BPNB Sulawesi Utara menyelenggarakan seminar hasil-hasil penelitan sepanjang tahun 2018 oleh para penelitinya. Seminar tersebut menampilan 6 peneliti yakni Steven Sumolang, Janeke Peggy, Hassanudin Anwar, Pristiwanto, Jhon Purba, dan Salmin Zakaria. Mereka mempresentasikan hasil penelitiannya dihadapan para akademisi, mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat umum lainnya, yang berlangsung di aula BPNB Sulut (22-23/11).
Beberapa topik menarik dibahas secara alot, untuk bisa selanjutnya dapat menjadi bahan dan rekomendasi bagi pelaksanaan pembangunan nasional. Kajian-kajian tersebut adalah : Tradisi-Tradisi di Wilayah Sulawesi Tengah, Kesenian Tradisional di Bolaang Mongondow, Kajian Kegiatan Lawatan Sejarah Daerah BPNB Sulut, Eksistensi Tari Maengket sebelum dan setelah ditetapkan sebagai Warisan Budaya takBenda Indonesia, Pemetaan Konflik Sosial di Kabupaten Bolmong, Kuliner Tradisional di Wilayah Minahasa, Kuliner Tradisional di Wilayah Gorontalo.
Selain penelitian, ada juga pendataan mengenai beberapa hal yakni: Toponimi di Daerah Sulawesi Tengah ,Toponimi di Daerah Gorontalo, Pengasapan Ikan di Minahasa, Tokoh Kesenian di Sangihe, Tokoh Kesenian di Minahasa, Pencatatan WBTB di Sulut , Pencatatan WBTB di Gorontalo, Pencatatan WBTB di Sulteng. Pendataan ini dilakukan oleh para pendata antara lain Lily Saud, Maria Tangkilisan, Neni Sumarauw, dll.
Menurut Kepala BPNB Sulawesi Utara, Apolos Marisan, seminar hasil penelitian BPNB Sulut adalah juga cara untuk menghubungkan hasil-hasil penelitian oleh para peneliti BPNB Sulut Kemdikbud dengan pemerintah dan masyarakat, agar hasilnya bisa berguna bagi kebidupan berbangsa dan bertanah air.
(Steven)