Rumah Adat “Souraja”

Bangunan Banua oge atau Souraja terletak di kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat Provinsi Sulawesi Tengah. Pembangunan Banua oge atau Souraja atas prakarsa Raja Yodjokodi pada sekitar abad 19 masehi. Souraja berfungsi ganda yaitu sebagai tempat tinggal keluarga Raja dan juga sebagai tempat pusat pemerintahan kerajaan.

Pada masa pendudukan bala tentara Jepang di Palu antara tahun 1942-1945, bangunan Souraja diambil alih dijadikan kantor pemerintahan selama masa pendudukan. Kemudian pada tahun 1958, Souraja digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia sebagai asrama tentara dalam kegiatan operasi penumpasan pemberontakan PERMESTA di Sulawesi Tengah.

Pemugaran bangunan Banua oge atau Souraja dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap I dilaksanakan pada tahun anggaran 1981/1982 dan tahap II atau tahap penyelesaian dilaksanakan dalam tahun aggaran 1982/1983.

Bangunan Banua oge atau Souraja adalah bangunan yang berpanggung memakai konstruksi kayu dengan paduan arsitektur Bugis dan Kaili. Souraja ini dibangun pada sekitar abad 19 masehi atas prakarsa Raja Yodjokodi, yang terletak di kelurahan Lere, Kecamatan palu Barat Kotamadya Palu, Sulawesi Tengah.
Proses pembuatan Souraja ini ada beberapa tahap yaitu :

Pemilihan dan Pembuatan Bahan :

Dalam tahap persiapan hal yang dilakukan adalah pemilihan bahan. Dalam memilih bahan tidak semudah dengan memilih bahan untuk rumah-rumah biasa ataupun dengan rumah adat lainnya. Dalam hal memilih kayunya, juga orang yang ditugaskan khusus untuk itu dan ketentuan yang harus dilaksanakan dengan sempurna barulah pohon-pohon kayu itu di tebang. Dalam menebangnya sendiri harus diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga jatuhnya ke tanah benar-benar tepat pada arah yang membawa bekah. Bahkan sebelum penebangannya, lokasi di sekitar pohon pilihan itu akan diupacarai lebih dahulu untuk menghilangkan kemungkinan bahaya lainnya. Kayu yang dipilih biasanya kayu ulin atau kayu kapas.

Pemilihan/Penentuan Lokasi Rumah :

Dalam hal memilih tanah tempat rumah yang aka di bangun, orang yang akan ditugaskan akan mempersiapkan diri dengan mensucikan diri lalu mencari jawaban lwat tarekat (bertahannus) di waktu malam. Dari mimpi atau gambaran lain yang ditentukannya akan memberikan jawaban tentang baik dan buruknya tanah.

Proses Mendirikan Souraja :

Dalam proses mendirikan Souraja ini ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan. Dan yang merupakan syarat penting adalah selama membangun rumah souraja, maka raja dan permaisuri serta seluruh yang ikut menentukan pembangunannya haruslah selalu perut dalam keadaan berisi atau kenyang. Dan mengenai Souraja akan menghadap ke arah mana, amat tergantung dari kemauan raja sendiri berdasarkan firasatnya.