You are currently viewing PERJUSAMI PRAMUKA SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI MANADO

PERJUSAMI PRAMUKA SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI MANADO

  • Post author:
  • Post category:Berita

Dewan Pramuka Saka Widaya Budaya Bakti Kota Manado menggelar Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (10-12/8) yang dilaksanakan di halaman Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulut Kemdikbud. Peserta terdiri dari utusan-utusan Gugus Depan SMA/SMK se Kota Manado dengan jumlah 35 orang yang selanjutnya mereka dikukuhkan menjadi anggota Pramuka Satuan Karya WBB Kota Manado Pangkalan BPNB Sulut.

Menurut Ketua Dewan Saka Putri Esther Pesak, bahwa Perjusami kali ini bertujuan melatih calon-calon anggota Saka WBB dengan keterampilan-keterampilan dasar beberapa krida Saka WBB seperti membuat Peta Sejarah-Budaya, film dokumenter, fotografi, pendalaman kesejarahan dan kebudayaan. Lalu materi scouting skill seperti mountainering, navigasi, perencanaan perjalanan.

Setelah mendapat pembekalan materi, peserta melakukan pengembaraan sejarah-budaya, dengan mengunjungi situs-situs budaya yang ada di kota Manado. Konsep pengembaraan mereka diramu dalam thema “Menjejaki Kota Tua Manado”. Mereka diberikan peta dasar kota Manado dan melakukan pencarian situs-situs budaya hingga menentukan koordinatnya. Lalu peserta membuat sbuah peta budaya yang telah berisi lokasi situs budaya yang dituju.

Peta tersebut dilengkapi dengan keterangan situs budaya yang didapatkan melalui wawancara dan melacak dokumen yang ada. Selain peta budaya, peserta diminta untuk merekam perjalanannya dalam bentuk film dan foto.

Instruktur Saka sekaligus Peneliti Antropologi di BPNB Sulut, Steven Sumolang memberi materi Peta Budaya dan mendamping para peserta dalam melakukan pengembaraan, menjelaskan bahwa keterampilan dasar ini sangat penting sebagai metode pembelajaran sejarah-budaya yang efektif, karena menjejaki langsung lokasi-lokasi sejarah-budaya.

Penggemblengan selama 3 hari, didampingi oleh instruktur dan pamong saka yakni Jeck Suoth, Weny Wuisan. Memeperlihatkan peserta yang sangat antusias dengan pengembaraan yang dibarengi dengan pemetaan budaya, lalu materi-materi pengelolaan kesakaan lainnya.

Beberapa peserta mengharapkan pembekalan keterampilan-keterampilan saka Widya Budaya Bakti sangat baik untuk terus dilakukan.