You are currently viewing Baruga, Balai Desa etnik Lore

Baruga, Balai Desa etnik Lore

Etnik Lore di Sulawesi Tengah makan sedaun (Modulu-dulu) yang dilakukan di Baruga yang atau Balai Desa disebut juga Tambi. Baruga hal yang tidak lasim lagi bagi masyarakat atau etnik Lore, sebab Baruga itu adalah mempuyai banyak fungsi yang disebut ruang serba guna, baik dalam pelaksanaan upacara adat dan tempat musyawarah.
Suku Lore khususnya To-Bada adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional tidak terlalu terpengaruh dengan nilai-nilai modern.

Baruga berbentuk rumah pangung, berbentuk persegi panjang yang terdiri dari empat sudut luar. Ruanganya terbuka, mempuyai kamar untuk tempat mengatur komsumsi bila ada acara-acara yang dilaksanakan, di depan dan lantai bahagian depan. Panggung berkisar tinggi panggung 30 cm luas 3 x 4 meter dan memiliki dua pintu. Dinding keliling tingginya hanya 1 meter dari lantai. Baruga sangatlah mencerminkan keadaan yang tradisional, selain terbuat dari bahan kayu. Baruga adalah tempat pelaksanaan upacara adat oleh masyarakat Lore dan digunakan untuk pertemuan oleh para tokoh-tokoh adat serta pemerintah desa.
Definisi sederhana Baruga adalah Rumah adat tradisional yang secara simbolik memiliki makna persatuan dengan tujuan untuk menyatukan atau mengikat masyarakat Lore khususnya dalam suatu ranah adat. termanifestasi melalui fungsi dan nilai-ni;ai sosial. Budaya sebagai wadah tempat menyelesaikan persoalan-persoalan yang disebut mokara-kara dalam bahasa Bada keadatan, bahkan menjadi tempat untuk pembangunan desa.
Daya yang dimaksud adalah daya yang tersimpan dibalik wujud fisik dari Baruga yang mampu menjadi suatu kekuatan persatuan (integrasi) masyarakat Bada. Secara sosoiologis bahwa kekuatan untuk menyatu dalam suatu kelompok sosial yang disebut kohesi sosial. Daya kohesi sosial masyarakat Lore Bada tentunya berkaitan erat dengan makna Baruga sebagai pemersatu, sehingga dalam hubungan sosial masyarakat Lore, secara fisik, Baruga tidak hanya dipandang sebagai bangunan rumah tapi dipandang secara filosofi sebagai simbol kohesi masyakat Lore (Bada). Yang melekat pada pikiran anggota masyakatnya, sehingga pantas menjadi suatu dambaan, menjadi pujaan, dan bahkan menjadi daya integrasi sosial ang kuat bagi masyrakat lore diBada.
Fungsi sosial Baruga sebagai musyawarah dalam setiap penyelesaian masalah sosial maupun persoalan adat. Baruga merupakan pemersatu suku lore. Memberikan kontribusi langsung besar terhadap kohesifitas sosial masyarakat Lore. Yang semakin kompleks. Mempereret rasa solidaritas yang kuat.

Sumber : BPNB Sulut