Kuliner, seringkali sederhana namun menjadi sebuah isu penting dan mendasar dalam kekayaan warisan budaya Indonesia. Bahkan berperan terhadap integrasi bangsa. Khususnya wilayah pulau Sulawesi dikenal sebagai daerah Wallacea line memiliki kekhasan kuliner melengkapi keanekaragaman budaya nusantara.
Membicarakan hal tersebut Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulut menyelenggarakan International Seminar on Culinary Practices in Wallacea Line (28-31/10/18). Seminar ini menghadirkan beberapa narasumber dari dalam maupun luar negeri seperti Ariel Lopez (University of Philipines), Argo Twikromo (Univ. Atmajaya Yogyakarta), kemudian 24 narasumber lainnya.
Beberapa topik yang dibahas yakni Food Identity and Nationality, Kuliner Minahasa, Kuliner Bugis, Kuliner penguat multikulturalisme dan integrasi bangsa, dsb. Topik-topik tersebut diarahkan dalam melihat kuliner Indonesia di kawasan Pulau Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara yang masuk dalam Wallacea Line.
Kawasan ini dahulunya angkat oleh Alfred Russel Wallacea menemukan sebuah wilayah yang endemik dimana kondisi geografis, hewan, tumbuhan dan hal lainnya yang khas, berbeda dengan kawasan lain di muka bumi.
Menurut Kepala BPNB Sulut Apolos Marisan, bahasan-bahasan dalam seminar ini akan dibukukan dalam sebuah karya prosiding. Dan diharapkan akan melestarikan kearifan lokal, pembangunan karakter bangsa dan memperkuat nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.***(Steven Sumolang)