Stasiun Jakartakota: Warisan Budaya yang Minim Informasi

  • Post author:
  • Post category:Berita

1Jakara, 27 November 2014. Tim website kebudayaan.kemdikbud.com perwakilan BPNB Makassar melakukan tugas reportase di sekitara Kota Tua Jakarta. Bersama tim lain, menelusuri jalan menuju stasiun Jakartakota yang dibangun sejak pemerintahan Kolonial Belanda. Tampak kemegahan Stasiun Jakartakota sebagai warisan budaya tidak berdaya ditengah pembangunan dan keramian arus balik penumpang.

Beos, mungkin sebagian besar warga Jakarta masih terasa asing dengan istilah ini. Beos singkatan dari Batavia Ooster Spoorweg Maatshapij (Maskapa Angkutan Kereta Api), sebuah perusahaan swasta yang menghubungkan Batavia dengan Kedunggede. Versi lain dari Beos berasal kata Batavia En Omstreken, yang artinya Batavia dan sekitarnya.

Kini, Beos dikenal dengan nama stasiun Kota Tua Jakarta. Terlepas dari nama dan asal usulnya, Beos atau stasiun kota Tua Jakata telah menjadi saksi sejarah perjalanan panjang Kota Jakarta. Dan sampai sekarang masih menjalankan fungsinya menghubungkan warga kota Jakarta dari satu tempat ke tempat lain. Bahkan Stasiun Kota Jakarta telah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475.

Namun, sayangnya, walaupun telah ditetapkan sebagai warisan budaya, di sana sini terlihat sudut-sudut yang kurang terawat. Berdasarkan pantauan admin.kebudayaan.com terhadap warga pengguna stasiun Kita Tua Jakarta, 27 November 2914, hampir tidak ditemukan warga Jakarta yang menyadari bahwa Stasiun Kota Tua sudah ditetapkan warisan cagar budaya.

Salah satu faktor ketidaktahuan tersebut karena tidak adanya informasi sejarah yang dapat mendorong kesadaran warga Jakarta untuk menjaga dan merawat Stasion Kota Tua Jakarta sebagai bagian dari sejarah mereka. Padahal, Stasiun Kota Tua Jakarta memiliki kekayaan benda, bangunan, ruangan yang memiliki nilai historis yang perlu dinarasikan dalam bentuk papan informasi sejarah dengan desain yang menarik. Setiap benda, ruangan seharusnya terdapat penjelasan ringkas, berupa narasi singkat yang dibingkai dengan menarik yang memuat informasi peranan dan fungsi benda/ruang budaya di masa lampau. Jika ini diterapkan maka akan mendorong kesadaran sejarah warga Jakarta, sehingga mereka tidak hanya melihat Stasiun Kota Jakarta sebagai sarana infrastruktiur, tetapi mereka juga sarana rekreasi ke masa lalu sehingga ketika masyarakat berkunjung ataupun memanfaatkan fasilitas Stasiun Kota Tua Jakarta mereka dapat menghadirkan masa lalu sehingga muncul rasa memiliki, dan pada akhirnya mereka akan memiliki rasa tanggung jawab untuk merawat dan menjaga Stasiun Kota Tua jakarta.

Sebaliknya, di dalam stasiun, kita dengan mudah menemukan makanan siap saji KFC, J.CO, Starbucks yang tidak mencerminkan karaktersitik sejarah dan budaya kota Jakarta. Kita hanya menemukan makanan-makanan tradisonal yang mencerminkan sejarah dan budaya Kota jakarta justru di luar stasiun. Sebuah anomali dari sebuah bangunan bersejarah tanpa disentuh dengan konsep menghadirkan masa lalu, sebagai konsep yang dapat menciptakan kesadaran sejarah dan budaya. Semoga kita semua peduli pentingnya masa lalu dalam upaya menciptakan masa depan lebih baik. (admin web, taufik)