Sanggar Seni Wae Sapalelan dari Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat
Sanggar Seni Wai Sapalelean adalah salah satu sanggar seni pengkaji Musik Tradisional Pompang di Kabupaten Mamasa. Sanggar ini telah berdiri sejak 4 tahun yang lalu di bawah kepemimpinan Ricci Alui. Musik Tradisional Pompang sering juga dikolaborasikan dengan tarian tradisional yaitu Tari Bulu Londong dan Tari Malluya. Sanggar Seni Wai Sapalelean telah mengikuti berbagai kegiatan lomba dan festival di antaranya :
- Juara 1 Lomba Musik Pompang pada Hari Ulang Tahun Kabupaten Mamasa tahun 2017.
- Juara 1 Lomba Musik Bambu tingkat Kabupaten Mamasa tahun 2018.
- Juara 1 Loma musik Bambu tingkat Kabupaten Mamasa pada Hari Ulang Tahun Kabupaten Mamasa Tahun 2019.
- Juara 1 Lomba Budaya se-Sulawesi Barat Polda Sulbar tahun 2019
- Mengikuti Polewali Mandar Internasional Folk and Art Festival tahun 2017 dan 2019
- Mengikuti Festival Karampuang tahun 2018 dan 2019.
- Perform di Hari Ulang Tahun Sulawesi Barat tahun 2017, 2018, dan 2019.
Karya yang akan ditampilkan Sanggar Seni Waisapalelean dalam Festival Gau’ Maraja di antaranya; Tarian Bulu Londong, Musik Bambu (Pompang) yang dikolaborasikan dengan Tarian Kreasi Malluya. Tari Bulu Londong adalah salah satu tari tradisional sejenis tarian perang yang berasal dari daerah Mamasa, Sulawesi Barat. Tari ini merupakan tarian yang dibawakan oleh penari pria dengan berpakaian dan bersenjata seperti layaknya seorang prajurit pada zaman dahulu. Tari Bulu Londong ini awalnya merupakan tarian yang dilakukan oleh prajurit setelah pulang dari medan perang untuk merayakan kemenangannya. Namun di masa sekarang, Tari Bulu Londong kini sering ditampilkan sebagai wujud penghormatan kepada leluhur dan ditampilkan dalam berbagai acara seperti penyambutan, perayaan, pertunjukan seni dan festival budaya. Begitupun dengan Tari Malluya yang digunakan sebagai tarian penyambutan tokoh-tokoh besar dan sering ditampilkan pada acara festival seni.
Musik bambu merupakan musik tradisional dari daerah Mamasa Sulawesi Barat. Dalam sejarahnya, Musik Pompang pertama kali dipopulerkan para penggembala kerbau di Mamasa, lambat laun Musik Pompang ini digemari masyarakat luas dan sering ditampilkan pula dalam acara-acara Rambu tuka’ seperti penyambutan, dan pertunjukan seni lainnya.