Saat ini, industri perfilman tanah air mulai kembali bangkit. Beberapa film akhir-akhir ini mulai memeriahkan bioskop-bioskop seluruh Indonesia. Demikian pula dengan film berkonten lokal, seperti KKN Desa Penari, Ambo Nai’ Sopir Andalan, dan lain lain sebagainya telah menunjukkan eksistensinya di mata nasional.
Hari ini, 2 Juli 2022 bertempat di Studio Karaeng Pattingalloang, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Sulawesi Selatan, terlaksana Poadcast dengan topik Peranan Film dalam Upaya Pemajuan Kebudayaan di Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat bersama narasumber Bapak Ahmad Mahendra (Direktur Perfileman, Musik, dan Media) dan Andi Syamsu Rijal (Kepala BPNB Provinsi Sulawesi Selatan). Dipandu langsung oleh host Kakak Lya dan Rifan, suasana poadcast berlangsung dengan santai dan meriah. Diawali dengan suguhan lagu tololona Sulawesi oleh kedua host lihai ini. Pada kesempatan ini, Bapak Ahmad Mahendra, menjelaskan kepada seluruh sahabat budaya bahwa Direktorat Perfileman, Musik, dan Media memiliki tugas dan fungsi salah satunya adalah penyiapan perumusan kebijakan di bidang perfileman, musik, dan media dalam rangka pemajuan kebudayaan. Tak hanya itu, Direktorat Perfilman Musik dan Media yang juga dikenal dengan PMM ini, juga melaksanakan pemberian bimbingan teknis kepada insan perfilman dengan misi merawat ekosistem para sineas sineas muda yang bergerak dibidang film, musik, dan media, “tegas Pak Mahendra”. Perbincangan semakin asyik ketika Bapak Ahmad Mahendra dan Andi Syamsul Rijal bercerita tentang pengalamannya berlayar bersama KRI Dewa Ruci dan para Laskar Rempah dari 34 Provinsi, rute Bau-Bau ke Ternate.
Dalam pertemuan ini, tak lupa pula Andi Syamsu Rijal selaku Kepala BPNB Sulsel menjelaskan tentang salah satu event unggulan di bidang film yakni Festival Film Pendek (FFP 2022). FFP tahun ini sudah kali keempat terlaksana dengan konsep yang lebih milineal dan mendapat dukungan dan antusiasme dari masyarakat dan para sineas muda. Progres FFP saat ini akan memasuki tahap penjurian dan tentunya menuju malam puncak penganugerahan (18 Juli 2022) yang akan berlangsung di Novotel Makassar. FFP tahun ini masih mengangkat tema tentang Jalur Rempah; Dulu, Kini, dan Nanti. Tema ini sebagai juga sebagai upaya dalam memberikan pendukungan terhadap pengusulan Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya Dunia oleh Unesco. Andi Syamsu Rijal berharap dengan adanya program ini dapat tercipta insan kretif di bidang perfilman khususnya di wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat sebagai wilayah kerja BPNB Sulsel. Lebih lanjut Ahmad Mahendra mensupprot BPNB Sulsel untuk disingkronkan dengan program Direktorat PMM yaitu Kompetisi Produksi Fil Pendek (KOMPRO) sehingga mendorong para sineas sineas muda yang mulai menapaki dunia professional di bidang Film untuk terjun ke level nasional bahka.n internasional
Tak hanya itu, Ahmad Mahendra juga menyampaikan keinginannya melihat kembali kegiatan festival besar seperti yang pernah Beliau fasilitasi tahun 2018 di Enrekang. Lalu Andi Syamsu Rijal menyinggung rencana event besar tahun 2023 bertema Festival Gau Maraja Lapatau Matanna Tikka di Kabupaten Soppeng, yaitu sebuah perhelatan yang akan menampilkan berbagai karya budaya yang bertaraf nasional dan internasional, BPNB Sulsel dengan Gau Maraja akan mengawal. Ahmad Mahendra dengan tegas menyambut dan akan memberikan pendukungan terhadap gelaran akbar ini. Semoga apa yang kita rencanakan ini dapat terlaksana dengan baik, lancar, dan tentunya bermanfaat kepada masyarakat, “tegas Ahmad Mahendra dan Andi Rijal”
Sahabat Budaya, nantikan Malam Puncak Penganugerahan Festival Film Pendek (FFP) dalam live youtube, @Bpnbsulsel
Salama’ki’ tapada salama’