Stasiun Jakartakota: Warisan Budaya yang Minim Informasi

  • Post author:
  • Post category:Berita

1Jakara, 27 November 2014. Tim website kebudayaan.kemdikbud.com perwakilan BPNB Makassar melakukan tugas reportase di sekitara Kota Tua Jakarta. Bersama tim lain, menelusuri jalan menuju stasiun Jakartakota yang dibangun sejak pemerintahan Kolonial Belanda. Tampak kemegahan Stasiun Jakartakota sebagai warisan budaya tidak berdaya ditengah pembangunan dan keramian arus balik penumpang.

Beos, mungkin sebagian besar warga Jakarta masih terasa asing dengan istilah ini. Beos singkatan dari Batavia Ooster Spoorweg Maatshapij (Maskapa Angkutan Kereta Api), sebuah perusahaan swasta yang menghubungkan Batavia dengan Kedunggede. Versi lain dari Beos berasal kata Batavia En Omstreken, yang artinya Batavia dan sekitarnya.

Kini, Beos dikenal dengan nama stasiun Kota Tua Jakarta. Terlepas dari nama dan asal usulnya, Beos atau stasiun kota Tua Jakata telah menjadi saksi sejarah perjalanan panjang Kota Jakarta. Dan sampai sekarang masih menjalankan fungsinya menghubungkan warga kota Jakarta dari satu tempat ke tempat lain. Bahkan Stasiun Kota Jakarta telah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475. (more…)

Continue ReadingStasiun Jakartakota: Warisan Budaya yang Minim Informasi

Dialog Interaktif: Film Sebagai Sarana Pembangunan Kebudayaan

  • Post author:
  • Post category:Berita

IMG_5333Makassar, 22 November 2014, BPNB Makassasr kembali melaksanakan kegiatan Pemutaran dan diskusi Film Indonesia. kegiatan ini dihadiri oleh 60 peserta terdiri atas siswa SMA dan SMA Se Sulawesi Selatan dan Komunitas Film se kota Makassar.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangkaian pelaksanakan program tahunan di BPNB Makassar, sesuai dengan visi kami yaitu perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan nilai-nilai budaya kesejarahan dan kebudayaan. Bahwa kegiatan apresiasi film yang dimaksud adalah untuk memberikan pengetahuan bagi masyarakat Indonesia khususnya pada generasi muda di Makassar agar dapat melihat film bukan hanya jalannya cerita, tetapi juga kaidah-kaidah yang terkandung di dalamnya.

Dalam sambutannya, Kepala BPNB Makassar menekankan bahwa industri perfilman kita saat ini, belum sepenuhnya menjadi “tuan rumah di negeri sendiri”, dimana dari berbagai survey diketahui bahwa masyarakat terutama kalangan muda lebih tertarik menonton film-film produksi luar negeri daripada produksi dalam negeri. (more…)

Continue ReadingDialog Interaktif: Film Sebagai Sarana Pembangunan Kebudayaan

Sosialisasi Saka Pramuka Widya Budaya, Menciptakan Generasi Muda yang Tangguh, Cerdas dan Berbudaya

  • Post author:
  • Post category:Berita

IMG_5191Makassar, 20 November 2014, BPNB Makassar menyelenggarakan Sosialisasi Saka Pramuka Widya Bakti. Kegiatan ini dihadiri oleh
Gerakan Pramuka Kota Makassar. Kabapaten Gowa, Maros Pangkep, dan Pare-Pare. Selain dari Gerakan Pramuka, kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah instansi yang terkait dengan pendidikan dan kebudayaan, antara lain, Dinas Pendidikan Kota Makassar, BPNB Makassar, BPCB Makassar.

Kegiatan ini berlangsung di Sekretariat Kwarda Gerakan Pramukan Sulawesi Selatan. Dalam Sambutannya, Kepala BPNB Makassar, menekankan bahwa salah satu bidang pembangunan nasional yang sangat penting dan menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah pembangunan karakter bangsa. Secara filosofis, pembangunan karakter bangsa merupakan sebuah kebutuhan asasi dalam proses berbangsa karena hanya bangsa yang memiliki karakter dan jati diri yang kuat yang akan eksis.

Sosialisasi kegiatan ini dengan menghadirkan Direktur Sejarah dan Nilai Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pembicara. Ia menekankan  bahwa National Character Buliding atau pembangunan karakter bangsa merupakan gagasan besar yang dicetuskan para pendiribangsa karena sebagai bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan nuansa kedaerahan yang kental, bangsa Indonesia membutuhkan kesamaan pandangan tentang budaya dan karakter yang holistik sebagai bangsa. Bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman suku, agama, budaya serta adat istiadat maka pembangunan karakter sangat penting. (more…)

Continue ReadingSosialisasi Saka Pramuka Widya Budaya, Menciptakan Generasi Muda yang Tangguh, Cerdas dan Berbudaya

Kemah Budaya: Membangun Pendidikan Anak yang Berkarakter

  • Post author:
  • Post category:BeritaKegiatan

1Perkemahan budaya adalah suatu kegiatan budaya yang bersifat regional bagi generasi muda, khususnya dikalangan pramuka. Artinya generasi muda kalangan pramuka di daerah ini diberi pengenalan dan pembekalan keanekaragaman budaya daerah mengingat mereka sebagai pelaku dan pengembang kebudayaan .

Kegiatan Kemah Budaya Sulawesi Selatan Tahun 2014 ini, dilakukan guna memberi wawasan tentang kebudayaan secara lebih luas, termasuk di dalamnya wawasan tentang kebangsaan, perlu dilakukan upaya penyampaian informasi melalui jalur-jalur non formal yang lebih terarah pada penyerapan pengalaman langsung dan kehidupan masyarakat. Siswa sekolah yang tergabung dalam organisasi kepramukaan dapat memperolehnya melalui kegiatan perkemahan, bahkan mereka dapat berpartisipasi secara langsung untuk memahami makna dari kebudayaan yang sebenarnya dan dapat memahami arti dari keberagaman budaya dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Penyerapan ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam bersikap tatkala dihadapkan pada permasalahan-permasalahan sosial dikeluarga maupun di lingkungan komunitasnya masing-masing. Terutama kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang berlainan, ketika mereka menjadi lebih dewasa. Norma-norma untuk mampu hidup mandiri, kreatif, kerjasama dan tidak mudah putus asa yang diterima dari kepramukaan akan turut memperkaya kepribadiannya di kemudian hari. Penggabungan kedua materi ini dapat dilakukan melalui kegiatan perkemahan budaya yang memberi perhatian khusus pada materi kebudayaan selama kegiatan berkemah. (more…)

Continue ReadingKemah Budaya: Membangun Pendidikan Anak yang Berkarakter

Peserta Terbaik Jejak Tradisi Daerah IV BPNB Makassar

  • Post author:
  • Post category:BeritaKegiatan

tari luloJejak Tradisi Daerah (Jetrada) ke-4 BPNB Makassar telah dilaksanakan di Kota Kendari pada tanggal 20 – 24 Juni 2014 dengan mengusung tema “Melalui Jejak Tradisi Daerah, Kita Membangun Karakter dan Jatidiri Bangsa”. Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas dan sederajat yang berasal dari tiga propinsi wilayah kerja BPNB Makassar yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. Peserta kegiatan Jejak Tradisi Daerah ini dibagi ke dalam 5 kelompok yang masing-masing kelompok berasal dari berbagai suku dan daerah yang berbeda-beda.

Pada hari kedua kegiatan ini, para peserta diajak untuk mengikuti prosesi upacara adat Monahu Ndau’u, mempelajari dan mengobservasi lebih dalam mengenai upacara adat tersebut, dan membuat makalah kelompok. Pada malam harinya mereka mempresentasikan hasil penelitian mereka di depan dewan juri dari pihak BPNB Makassar dan para peserta lainnya. Hari ketiga diisi dengan beberapa kegiatan sekaligus yaitu, mendengarkan ceramah mengenai budaya Tolaki, mengunjungi kelompok pembuat anyaman tradisional dari anggrek serat di Kab. Konawe, mengunjungi sentra penjual jagung rebus di Kab. Konawe, serta mengunjungi tempat distribusi tenun tradisional di Kota Kendari. Hasil kunjungan menjadi dasar dalam pembuatan makalah kelompok kedua yang kembali dipresentasikan dan dipertanggungjawabkan di dalam forum Jetrada IV.

Keputusan dewan juri menetapkan delapan orang peserta terbaik dari kegiatan ini adalah:

1. Megawati, SMA Neg. 9 Kota Kendari, Sulawesi Tenggara

2. Ni Ketut Widi Ardhini, SMA Neg. 1 Tikep Kab. Muna, Sulawesi Tenggara

3. Yuni Damayanti Ishak, SMA Neg. 2 Kota Kendari, Sulawesi Tenggara

4. Syauqiah Amaliah Ramlah, SMA Neg. 1 Pamboang Kab. Majene, Sulawesi Barat

5. Syahrul Sirajuddin, SMA Neg. 1 Sungguminasa Kab. Gowa, Sulawesi Selatan

6. Laode Abdul Murajab, SMA Neg. 4 Kota Bau-bau, Sulawesi Tenggara

7. Farudin, SMA Neg. 1 Lawa Kab. Muna, Sulawesi Tenggara

8. Muh. Ahrul Djuhasin, SMA Neg. 2 Wawotobi Kab. Konawe, Sulawesi Tenggara

Delapan peserta terbaik ini akan mewakili BPNB Makassar pada kegiatan lanjutan Jejak Tradisi Nasional yang akan diselenggarakan pada 24 – 29 Agustus mendatang di Propinsi Bali.

// //

// //

(more…)

Continue ReadingPeserta Terbaik Jejak Tradisi Daerah IV BPNB Makassar

Jejak Tradisi: Membangun Karakter dan Jatidiri Bangsa

  • Post author:
  • Post category:Berita

PembukaanBalai Pelestarian Nilai Budaya Makassar Wilayah Kerja Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara menyelenggarakan kegiatan Jejak tradisi di Kendari Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini diikuti 50 siswa SMA  yang berasal dari perwakilan Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara. Dalam sambutannya, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar menekankan bahwa “kegiatan Jejak Tradisi Daerah ini adalah wadah pembentukan karakter dan jatidiri tersebut. Dengan berbagai rangkaian kegiatan yang telah diagendakan, diharapkan generasi muda khususnya para peserta siswa yang hadir di tempat ini, dapat berinteraksi secara langsung dengan para pelaku budaya, melakukan observasi, berdiskusi, bahkan bersaing secara positif dalam menampilkan presentasi budaya yang terbaik di antara mereka”

Kegiatan Jejak Tradisi Daerah telah diselenggarakan untuk keempat kalinya yang kali ini memilih wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara sebagai lokasi penyelenggaraan, yaitu tepatnya di Kota Kendari dan akan berlangsung selama 5 hari, dari tanggal 20 s/d 24 Juni 2014. Kegiatan ini mengusung tema “Melalui Jejak Tradisi Daerah, Kita Membangun Karakter dan Jatidiri Bangsa”. (more…)

Continue ReadingJejak Tradisi: Membangun Karakter dan Jatidiri Bangsa

JEJAK TRADISI DAERAH KE-4 “Membangun Karakter dan Jatidiri Bangsa”

  • Post author:
  • Post category:Berita

jt2Tradisi adalah sebuah kesadaran kolektif yang dibangun oleh suatu masyarakat tertentu di dalam berinteraksi dan bekerjasama dengan lingkungan tempat tinggalnya. Menjadi sebuah tatanan yang dianut dan dikerjakan oleh suatu masyarakat pada suatu wilayah, namun tidak dapat digeneralisasi pada tataran universal. Tradisi yang ada pada suatu daerah tentunya akan berbeda dengan daerah lain, hal tersebut sangat bergantung pada kontur geografis, sumber-sumber daya yang dimiliki, dan tingkat keterbukaan informasi global. Pun demikian halnya dengan Indonesia, setiap pulau yang ada memiliki keragaman budayanya masing-masing, baik yang sifatnya mistik spiritual yang tak jarang terdapat dalam pelaksanaan upacara-upacara adat, maupun dalam bentuk benda-benda material yang memiliki nilai guna pakai, kreatif sekaligus artistik. (more…)

Continue ReadingJEJAK TRADISI DAERAH KE-4 “Membangun Karakter dan Jatidiri Bangsa”

call for paper

Cover DesemberJurnal Walasuji adalah jurnal terakreditasi nasional yang dikelolah oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar. Jurnal Walasuji memuat informasi tentang sejarah dan budaya berupa hasil penelitian. kepada segenap pemerhati sejarah dan budaya, baik dari sejarawan, budayawan, akademisi, mahasiswa, kami mengundang untuk mengirimkan tulisan ke redaksi Walasuji. (more…)

Continue Readingcall for paper

Situs Sejarah di Mandar

  • Post author:
  • Post category:Berita

Masjid Salabose

salaboseMasjid Salabose yang dibangun pada abad ke-16 di Majene, Sulawesi Barat, hingga kini masih berdiri kokoh. Masjid di atas areal seluas satu hektar ini dibangun oleh tokoh penyebar agama Islam di Majene, Syeh Abdul Mannan, bersama para pengikutnya. Masjid ini kini menjadi jejak sejarah peradaban Islam di tanah Mandar.

Masjid tersebut berada di puncak Bukit Salabose, Kelurahan Pangali-Ali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Di dalam masjid itu pun disimpan Al Quran tertua yang ditulis tangan dengan tinta dari pohon kayu. Di dalamnya terdapat pula sebuah makam, yang tak lain adalah makam Syeh Abdul Mannan. Berdasarkan catatan sejarah, di tempat inilah Syeh Abdul Mannan mulai menyebarkan Islam di Sulawesi. Sebelumnya, warga hidup dengan kepercayaan animisme. (more…)

Continue ReadingSitus Sejarah di Mandar

Lawatan Sejarah Daerah ke 11 BPNB Makassar

  • Post author:
  • Post category:BeritaKegiatan

tarian2Kesadaran sejarah yang ditunjang oleh pengetahuan masa lampau yang obyektif akan menimbulkan empati generasi muda terhadap sejarah bangsa dengan cara ‘relive’ dan ‘rethink’ terhadap tindakan-tindakan pada masa lampau. Untuk selanjutnya, empati ini akan membangkitan keingintahuan untuk menggali lebih dalam perjalanan bangsa di masa lampau dalam rangka untuk menemukan jawaban dari mengapa segala sesuatu menjadi seperti apa yang terlihat pada masa kini.

Oleh karena itu, dalam rangka menggali kearifan sejarah lokal sebagai bagian dari upaya peneguhan karakter bangsa diperlukan suatu “instrumen” untuk mencegah amnesia histories di kalangan generasi muda dengan menapak tilas masa lalu melalu suatu kegiatan Lawatan Sejarah Daerah ke-11 di Kabupaten Polewali Mandar dan Majene Sulawesi Barat. Pengambilan lokasi lawatan sejarah di Kab. Polewali Mandar dan Majene mengingat daerah ini memiliki perjalanan sejarah yang panjang sebagai bagian dari proses terbentuknya Indonesia. Kabupaten Polewali Mandar memiliki sejumlah bukti peninggalan masa lampau yang penting untuk terus dikaji, baik itu terkait dengan periode kerajaan-kerajaan, tradisi ke-Islaman, kemaritiman maupun pada periode pertahankan kemerdekaan. Daerah ini telah mereproduksi pejuang-perjuang yang dapat dijadikan sumber inspirasi bagi generasi muda pada konteks kekinian. Demikian pula Kabupaten Majene merupakan daerah yang bersejarah. Majene sebagai kota pendidikan di Sulawesi Barat merupakan penyanggah intelektual dalam penyebaran ilmu pengetahuan. Demikian pula beragam bukti sejarah baik berupa teks kuno, dokumen dan artkfak yang menandakan bahwa Majene merupakan daerah penting dalam perjalanan sejarahnya. (more…)

Continue ReadingLawatan Sejarah Daerah ke 11 BPNB Makassar