Permainan bola kasti tidak hanya ada di Maluku tetapi ada di berbagai wilayah di Indonesia. Asal mula permainan dan bagaimana persebaranya tidak diketahui pasti. Di Maluku Tengah negeri Haria menyebutnya dengan pukul Kasti. Bola yang digunakan terbuat dari anyaman daun kelapa. Namun seiring jalan telah diganti dengan bahan karet.
Permainan bola kasti bisanya dilakukan pada pagi atau sore hari dan jarang di lakukan pada siang hari (pukul 12.00-15.00) karena panas matahari yang sangat menyengat hal ini disebabkan karena permainan ini di lakukan pada areal terbuka atau pada lapangan yang luas.
Permainan bola kasti biasanya di lakukan oleh anak laki-laki namun tidak menutup kemungkinan perempuan dapat ikut serta, dengan kata lain permainan permainan ini bukan di monopoli oleh laki-laki. Oleh karena permainan itu memiliki membutuhkan tenaga yang kuat dan sangat menguras tenaga karena harus dapat berlari kencang. Biasanya permainan ini di mainakan oleh anak anak berumur di atas 10 tahun hingga berusia 30 tahun.
Peralatan utama permainan ini menggunakan sebuah bola yang terbuat dari karet/bola tenis dan sebuah pemukul yang terbuat dari kayu.
Dahulu masyarakat permainan ini menggunakan anyaman dari daun kelapa yang masih muda dan membutuhkan beberapa bola karena kualitas bola yang cepat rusak. Bola tenis telah di gunakan sebagai pengganti anyaman tersebut dan hingga kini ketimbang lebih menggunakan bola tenis karena kuat dan pantulan yang di timbulkan ketika menggelinding dan ringan saat di pukul. Selain kedua peralatan di atas adanya juga lapangan dan tempat berlabuh ketika pemain itu selesai memukul bola. Tempat persinggahan ada dua satu berada tidak jauh dari garis pukul dan yang satu cukup jauh dari titik pukul. Kedua tempat tersebut ditandai dengan tonggak atau pepohonan yang kebetulan ada di daerah bermain. Jarak antara garis pemukul dan tonggak 1 ± 5-7 meter. Sedangkan jarak antara tonggak 1 dan tonggak ke 2 ±10-15 meter. Berikut gambarnya
Sebelum permainan bola kasti dilakukan diawali dengan satu tahap yaitu pengundian untuk menetukan grup yang bermain dan grup yang berjaga/hadang. Hal itu bisa dilakukan dengan suit/suteng/ menggunakan sekeping uang logam. Dalam hal ini diwakili oleh pemain yang dipilih mewakili groupnya sebagai ketua kelompok. Group yang menang bermain/pukul dan group yang meleset suit/undianya bertugas sebagai penjaga/penghadang. Untuk memperjelas bagaimana permaiana bola/pukul kasti dilakukan group pertama kita sebut ’ Group A’ dan ‘Group B’. misalnya group A memulai permainan group B bertugas sebagai penghadang dan berada di luar garis dan menyebar dan terpencar bisa di depan, di tengah, di belakang,disamping kiri-kanan . Semua anggota ditempatkan di sesuai dngan tempatnya. Dan dari group B salah satu bertugas sebagai pelempar bola. bola yang di lemparkan harus sesuai dengan permintaan. Jika yang diinginkan setinggi bahu maka pemain harus meluruskan tangan kananya kedepan sambil mengayun bola, jika yang di ayunkan meleset dan tidak di pukul oleh pemaian group a maka ada kesempatan ke 2 untuk memukul. Jika bola yang dipukul meleset selama 3 kali maka pemukul harus segera meninggalkan bola dan berlari ketonggak pertama. Jika sebelum mencapai/memegang tonggak pertama bole telah mengenai badanya maka group berpindah sebagai penjaga/penghadang. Namun, jika bola yang di lemparkan tidak mengenainya maka ia selamat, maka giliran pemain kedua group A yang memukul. Jika pemain kedua mmukul bola dengan baik maka tugas pemain pertama pada tonggak 1 harus berlari ke tonggak kedua maka permainan berlanjut terus. Jika pemain ke tiga memukul dengan baik maka pemain bertama harus berusaha balik ke garis pemukul /rumah pemain dan pemain kedua berlari ke tonggak kedua maka permainan telah di hitung 1 nilai demikian hingga selesai sampai salah satu pemain group A ada yang mati jika badanya mengenai bola dari lemparan lawan.
Ada beberapa catatan yang berkenaan dengan permainan bola kasti. Pertama, jika bola dipukul group A dapat di tangkap group B maka group B mendapat nilai satu walaupun merka dalam posisi jaga. Kedua, jika salah seorang group A memukul bola dengan baik dan dapat memegang toggak pertama dan kedua kemudian langsung kembali menuju rumah permainana maka yang bersangkutan mendapat nilai 2 (pulang-pergi). Ketiga, jika pemaina group A tinggal satu pemukul yang lain masih berada di tonggak pertama dan kedua, kemudian pemain tersebut tidak dapat memukul bola dengan baik maka para pemain group B tidak dapat mengembat group A, akan tetapi cukup dengan mengarahkan bola ke rumah permainan. Dengan demikian group A dan berganti posisi menjadi group jaga. Keempat, group yang di anggap sebagai pemenang adalah group yang banyak mengumpulkan nilai.
Permainan tradisional ini tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki tetapi berlaku juga untuk kaum perempuan sehingga permainan ini bukan saja berfungsi sebagai hiburan tetapi sebagai suatu wadah mempererat pesahabatan.
Kasti adalah suatu permainan yang bersifat game. Sebagaimana permainan lainya permainan ini sangat menekan pada unsur sportif, antara lain tidak boleh melakukan kecurangan dan siap menerima kekalahan. Dengan demikian secara tersirat permainan kasti mengandung nilai sportifitas, kerjasama, kecermatan, dan keterampilan.
Nilai kerjasama tercermin ketika salah satu pemain hendak mengembat/melempar pemain lawan yang sedang berlari menuju tempat berlabuh /meninggalkan tonggak. Dalam hal ini posisinya tidak memungkinkan untuk mengejar dan melempar lawan tetapi bola dioper kepada teman lain yang posisinya berdekatan dengan lawan sehingga memungkinkan untuk melempar lawan. Nilai kecermatan tercermin selain dalam melempar lawan juga dalam memukul bola. Kedua kegiatan tesebut memerlukan perhitungan agar bola mengenai lawan dan arah pukul bola sesuai dengan apa yang diinginkan.