KOTA AMBON, Maluku dianugerahi sebagai masyarakat Kepulauan tentu kita memiliki sub etnis Tanimbar, Buru, Kei, Babar, Leti, Moa, Lakor Ambon, Seram dan lainya yang memiliki tradisi lisan yang sangat memperkaya kebudayaan kita. Dananjaya (1986: 28) menyebutkan bahwa salah satu bentuk folklore lisan yang lain adalah ungkapan atau kata-kata yang dibentuk dengan mencontoh bunyi-bunyi alamiah, sehingga boleh di katakan ungkapan tradisional merupakan kebijaksanaan yang memancing kecerdasan seseorang, atau kalimat pendek yang disarikan dari pengalaman panjang. Menurut Bascom (2008 :1) cerita prosa rakyat dapat dibagi menjadi mitos, legenda, dan dongeng. Bentuk lain dari folklore lisan adalah nyanyian rakyat.
Panggalan lagu Sambil Mama bakar sagu mama manyanyi buju-buju sio tete manise jaga beta pung mama e. Lagu ini tentu mengingatkan kita orang Maluku akan tradisi orang tua yang sering mamanjakan anaknya sebelum tidur dengan ceritera-ceritera rakyat seperti nene luhu, kisah cinta di Tanjung Martafons, dan lainya. kedekatan-kedekatan ini sebetunya membentuk karakater anak yang cinta akan kebudayaan sendiri. Adanya pengaruh film, sinentron, novel dan lainya kini anak-anak kita lebih memahami jalan ceritera film dari pada menyisakan waktu medengarkan ceritera rakyat negerinya sendiri. . Fenomena ini kini menjadi tantangan tersendiri bagi pelestarian kebudayaan di Maluku. Pelestarian nilai melalui lomba bertutur tingkat SD merupakan gagasan melestarian nilai-nilai budaya dan sejarah di kalangan generasi muda guna mendukung ketercapaian sinergitas pemerintah dan masyarakat dalam mempertahankan budaya tradisi. Ide pelaksanaan kegiatan lomba bertutur adalah rangkaian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Pelestarian Nilai Budaya Ambon sebagai salah satu UPT kebudayaan yang melakukan berbagai kajian spesifik baik melalui peneltian maupun kegiatan yang berifat pencatatan maupun pelestarian kebudayaan lokal. Maksud dan tujuan elaksnaan kegiatan ini adalah Mempopulerkan sejarah lokal dan budaya lokal di kalangan para siswa SD se- Pulau Ambon serta Menggali minat siswa SD di Bidang Sejarah lokal dan budaya lokal melalui ceritera rakyat daerah Maluku dan meningkatkan kemampuan siswa melalui tradisi lisan [sumber daya sejarah dan budaya] bagi pembentukan karakter generasi muda di Maluku.