KRI Dewaruci bersama rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah telah berlabuh di Pelabuhan Banda Baira, (Minggu, 19/06). Disambut oleh Komandan Lantamal IX, Brigjen TNI Marinir Said Latuconsina., M.M., M.T, Direktur KMA, Kepala Dinas Patiwisata Maluku Tengah, Kepala BPNB Maluku, Kepala BPNB Papua.
Laskar Muhibah Budaya berlayar selama 3 hari lalu dari Tidore menuju Pulau Banda. Beragam budaya yang ditampilkan masyarakat Banda dengan suguhan tari cakalele/tari perang yang dulunya dipakai untuk mengusir penjajah dari tanah Banda.
Bersama itu, Saudara Masyarkat Banda Eli yang merupakan saudara tanah Banda yang telah terpisah sekitar 401 tahun yang lalu, disambut baik dan haru oleh masyarakat Banda.
Momentum Muhibah Budaya Jalur Rempah digunakan sebagai momen mengenang jasa para pahlawan masyarakat Banda demi mempertahankan Pulau Banda sekaligus memberikan edukasi budaya bagi masyarakat dan Laskar Muhibah Budaya Jalur Rempah bahwa Banda merupakan salah satu surga dunia para penjajah dengan emas(pala) yang dulunya harga yang sangat mahal.
Serangkaian dengan berlabuhnya KRI Dewaruci di Pulau Banda, Buka Kampung, Belang Adat juga menjadi salah satu pariwisata budaya yang disuguhkan untuk memajukan kebudayaan Banda untuk Indonesia sekaligus menjadi warisan budaya dunia bagi Indonesia.