Zaman batu, istilah yang sering kita dengar sebagai pengganti zaman megalitik atau megalitikum. Masa ini masuk dalam kategori prasejarah dimana manusia belum mengenal tulisan, manusia cenderung memanfaatkan batu dalam mendukung kehidupan mereka. Pada zaman megalitik masyarakat mulai hidup menetap, bercocok tanam dan memiliki keyakinan animisme dinamisme.
Sisa-sisa peradaban pada zaman batu ini tersebar diseluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Di Indonesia tinggalan megalitik banyak tersebar diseluruh wilayah nusantara. Di Maluku sendiri hingga kini masih dapat ditemui jejak-jejak zaman megalitik. Menengok salah salah satu wilayah di Maluku yakni Kecamatan Huamual, masih dapat dijumpai batu-batu bentuk tinggalan zaman megalitik seperti batu meja dan menhir.
Batu Meja
Di Kawasan Hena Lo’I, di atas bukit yang masih masuk ke dalam wilayah Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, dijumpai Batu Meja. Ada tujuh buah batu meja yang ada di Kawasan Hena Lo’i. Batu Meja terbuat dari bahan batuan andesit. Menurut keterangan dari masyarakat, Batu Meja dahulu digunakan masyarakat sebagai tempat berkumpul atau musyawarah masyarakat lama. Batu Meja saat ini tidak digunakan lagi oleh masyarakat sebagai tempat untuk musyawarah, tetapi setiap dua kali dalam setahun masih dilakukan upacara tradisi sebagai penghormatan kepada leluhur.
Pagar Batu
Pagar Batu terletak tidak jauh dari lokasi Batu Meja. Dari sisa struktur yang ada, ukuran Pagar Batu memiliki tinggi 98cm, lebar 180cm. Menurut masyarakat, panjang dari pagar ini adalah sampai ke bukit yang ada disebelahnya.
Batu Meriam
Batu Meriam adalah batu yang berbentuk menyerupai meriam. Menurut keyakinan masyarakat, Batu Meriam dapat mengeluarkan suara menjadi penanda akan terjadinya suatu peristiwa. Batu Meriam ini merupakan batu andesit.
Teong Huamual
Teong Huamual adalah sebuah batu yang berdiri tegak. Menurut masyarakat, Teong Huamual didirikan oleh masyarakat Huamual lama sebagai tugu.
Batu Soa Hattu Hena
Batu Soa Hattu Hena adalah 5 batu tegak yang menandakan keberadaan dari 5 Soa (marga) yang ada di wilayah Lokki. Batu Soa Hattu Hena terletak di sebuah bukit yang masih masuk ke wialayah administratif Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Oleh Rofiqoh N.