Ambon- Setelah Pameran, festival Hawaiian, dan Pagelaran Budaya yang merupakan rangkaian dari Amboina International Music Bamboo Festival, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB ) Maluku kembali meramaikan dengan Karnaval Budaya Multietnik Daerah Maluku pada 15 November 2018. Total 32 Paguyuban dan sanggar/komunitas budaya ikut mempertontonkan ciri khas kelokalannya kepada masyarakat kota Ambon. Paguyuban Manado, Batak,Minang, Bali, Buton, Trenggalek dan paguyuban lainnya di kota Ambon antusias memamerkan tarian khas daerahnya lengkap dengan sepasang pengantin dan atribut identitas daerah asalnya.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid membuka secara resmi Karnaval Budaya Multietnik Tahun 2018. Bersama-sama dengan Wakil Walikota Ambon, Sekretaris Ditjen Kebudayaan, Kepala BPNB Maluku, Direktur Ambon Music Office dan sejumlah pejabat terkait, Dirjen Kebudayaan melepas arak-arakan paguyuban dan sanggar dari Tribun Lapangan Merdeka Ambon menyusuri Gong perdamaian (start) – Jl. D.I. Panjaitan –Jl. Patimura –Jl. A Yani –Jl.Diponegoro–Jl. A.M Sangadji –Jl. A.Y Patty – hingga kembali ke Gong Perdamaian. Peserta karnaval budaya baik paguyuban maupun sanggar/komunitas budaya ini menghibur masyarakat Kota Ambon dengan tarian khasnya sepanjang jalan. Tidak hanya paguyuban dan sanggar seni, kelompok Marching Band dari SMA Xaverius dan Satuan Musik Tipe B Ajendam XIV Pattimura dengan alunan tabuhan tamburnya menambah semarak acara ini. Masyarakat kota Ambon menyambut antusias dengan memadati jalan, meninggalkan sejenak aktivitasnya untuk menyaksikan karnaval budaya.
Kegiatan Karnaval Budaya Mutietnik sekaligus sembagai pembuka event internasional Amboina International Music Bamboo Festival. TTidak hanya itu momentum karnaval budaya ini juga sekaligus mendukung pemerintah Daerah dalam mensukseskan Ambon sebagai kota music dunia dan mendukung kegiatan Indonesiana di Maluku. event ini juga merupakan bentuk apresiasi BPNB Maluku dalam mengaktualisasikan nilai-nilai budaya sebagai potensi daerah yang patut dilestarikan. Dalam semarak tema “Membangun Kebersamaan Orang Maluku dalam Budaya Nusantara Demi Terwujudnya Ambon sebagai Kota Musik Dunia”, Karnaval Budaya Multietnik juga dimaknai sebagai media silaturahmi antara suku bangsa di Provinsi Seribu Pulau ini, sekaligus mewujudkan pemahaman tentang pentingnya kebudayaan nusantara dalam pembangunan Maluku yang berkelanjutan.