AMBON – Pers dan Sejarah perjuangan bangsa Indonesia adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa di lepas pisahkan. Hai ini memang medasar karena perjuangan yang di lakukan para pahlawan kita bila tidak di tunjang dengan pemberitaan yang mendunia tentu tidak akan ada pengaruhnya dalam percaturan pergerakan sejarah nasional. Para Sejarahwan memotret keberadaan Pers sebagai bentuk promosi dalam membakar semangat nasionalisme bangsa Indoensia dalam merebut kemerdekaan. Pendekatan ini menjadi bagian penting bagi Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku dalam membangun erah baru yang berorientasi pada pengenalan sejarah dan Budaya Daerah Maluku. Kegiatan itu berupa Pameran Kesejarahan dan Kebudayaan Daerah Maluku. Tema Pameran berkiktan dengan jalur rempah tentu sejarah mencatat Rempah-rempah Maluku (pala, bunga pala dan cengkih) memiliki sejarah panjang dan fantastis. Daya tarik rempah-rempah Maluku itu bukan saja karena sangat dibutuhkan manusia dalam berbagai kepentingan, tetapi juga rempah-rempah itu mampu membawah perubahan besar dalam sejarah dunia. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa kerajaan-kerajaan imperialis Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda di Asia dibangun atas dasar pencarian rempah-rempah Maluku. Demikian pula munculnya berbagai kerajaan bercorak Islam di Nusantara tidak terlepas dari adanya jaringan perdagangan rempah-rempah yang membentang dari Timur Tengah sampai ke Maluku. Fenomena yang sama juga terjadi dalam proses penemuan dan kolonisasi benua Amerika dan Australia yang dilatar-belakangi oleh upaya pencarian daerah produsen cengkih dan pala, rempah-rempah Maluku itu. Kalau bukan karena nafsuh menemukan daerah penghasil cengkih dan pala, Cristopher Colombus tidak mungkin menemukan benua Amerika.