BASTA, KAIN BERHARGA DARI INDIA

0
708

Penulis : Mezak wakim, S.Pd – Peneliti Antropologi Budaya

Gairah perdagangan rempah-rempah menjadi pitu masuk bangsa-bangsa pelaut di Eropa menuju Maluku. Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang sukses menemukan jalan menuju Kepulauan rempah-rempah. Pada tahun 1512 mereka tiba di Kepulauan Banda dan mulai menjual tekstil dari India dan negara Asia lainnya dengan geliat mengambil rempah-rempah. Portugis memonopoli perdagangan rempah-rempah selama hampir seluruh abad ke-16. Salah satu yang paling menarik dari aneka produk tekstil yang mencapai Kepulauan Maluku Tenggara hingga abad ke-19 adalah yang dikenal sebagai Basta. Ini adalah sejenis katun yang sangat panjang, yang dicetak dominan dengan motif merah. Busana ini masih dapat ditemukan, di Maluku Barat Daya khususnya di Kepulauan Babar, dimana proses mendampatkan kain basta masyarakat Babar mengandalkan motif perdagaagan tradisional yaitu barter. Kain basta menjadi sangat penting bagi masyarakat Babar di Maluku Barat daya karena memiliki fungsi sosial dalam menentuan status sosial. Mulai dari pembayaran harta kawin, properti tari dan kekuatan adat. Kain basta kini semakin punah karena cenderung di manfaatkan secara ekonomis dan mengabaikan keterikatan sosial masyarakat dalam memberi pengaruh pada kelangsungan adat dan budaya