Dalam rangka Festival Sastra Internasional Gunung Bintan dan Jamuan Penutup Hari Puisi Indonesia (HPI) 2018 Kepri, Yayasan Jembia Emas dan Dewan Kesenian Kepri dengan dukungan Dinas Kebudayaan Kepri dan Pemkab Bintan akan menerbitkan antologi puisi bersama dengan tema Jejak Hang Tuah dalam puisi. Penyair yang puisinya dimuat akan diundang pada Acara Festival Sastra Internasional Gunung Bintan yang direncanakan diadakan di kaki Gunung Bintan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, 29-30 November 2018.
Ketua Yayasan Jembia Emas, Rida K Liamsi menyebutkan, dalam Festival Sastra Internasional Gunung Bintan akan diisi sejumlah kegiatan. Yakni, parade baca puisi para penyairdan peluncuran Antologi Bersama Jejak Hang Tuah, seminar sastra bertema penyair dan sumbangannya pada sejarah. Para peserta akan diajak berkunjung melihat tapak tapak sejarah menelusuri jejak Laksamana Hang Tuah di Pulau Bintan. “Dalam seminar sastra, kita undang pembicara dari negara serumpun,”kata Rida, kemarin.
Kata Rida, melalui sastra jadi langkah awal dalam mengungkap sejarah Bintan. Banyak pertanyaan yang masih tersimpan. Apakah Kerajaan Bentan itu memang ada ? betulkah Sang Nila Utama dari Bentan pergi ke Tumasik atau pendapat-pendapat lain yang banyak mengemuka. Kunci untuk bisa berpartisipasi dalam acara ini adalah menulis puisi. Tiap penyair boleh mengirim lima puisi. Peserta terbuka untuk umum, khususnya para penyair negeri serumpun Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand, Myanmar dan Kamboja. “Puisi yang dimuat adalah hasil kurasi tim kurator, yaitu Sutarji Calzoum Bachri, Hasan Aspahani dan Rida K Liamsi. Puisi sudah dapat diterima mulai tgl 25 September dengan batas terakhir 25 oktober 2018. Puisi puisi dikirim ke email panitia : antologipuisijazirah@gmail.com atau rliamsipku@gmail.com atau ke WA : 08117001943. **